:
Oleh MC KAB GARUT, Senin, 13 Mei 2019 | 08:45 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 747
Akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Bajing, di Kampung Warung Peuteuy kecamatan Banyuresmi, rusak parah. Sehingga kendaraan pengangkut sampah harus masuk bergiliran ke TPA. Akibatnya banyak sampah yang masih menumpuk pinggir di jalan kota.
Melihat kondisi tersebut Wakil Bupati Garut dr.Helmi Budiman, memohon maaf kepada seluruh masyarakat Garut atas ketidaknyamanan dengan banyaknya tumpukkan sampah yang berada di Jalan Protokol dan Pusat kota.
“Kami atas nama Pemerintah Daerah memohon maaf atas banyaknya sampah yang tidak terangkut, sehingga menganggu Kenyamanan,” ujarnya, Jumat (10/5/2019).
Ditegaskan Helmi, ada beberapa hal yang menyebabkan sampah tidak terangkut, diantaranya adalah Jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Bajing rusak berat, dalam tahap perbaikan, sehingga Truk sampah harus mengantri menuju ke sana, Armada sampah yang kurang memadai, dan jumlah sampah yang terlalu banyak.
“Untuk Jalan menuju TPA, sedang kami perbaiki, Armada pengangkut sudah kita tambah 5 buah dari PUPR,”lanjutnya.
Masih menurut Helmi, dalam rangka penanganan sampah lebih cepat, saat ini Pihaknya sedang mencari pembuangan alternatif sementara, karena perbaikan Jalan menuju TPA Pasir Bajing memakan waktu lama.
“Kalau kondisinya masih perbaikan, maka dikhawatirkan sampah akan lama terangkut, maka kami mencari pembuangan alternatif sementara,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Guriansyah mengatakan, akses perbaikan jalan tersebut sudah di ajukan ke dinas PUPR Garut, saat ini sedang proses lelang. Sebelum lebaran sudah mulai dikerjakan.
“Perbaikan jalan butuh waktu 2 sampai 3 bulan kedepan, tentu ini sangat menghambat mobilitas kami,” katanya.
Disebutkan Guriansyah, dari 37 truk armada pengangkut sampah hanya 22 yang berfungsi, sedangkan 15 armada tidak layak pakai. Tahun 2019 ini, pihaknya akan menerima bantuan 10 unit dump truck dari APBD Garut.
Guriansyah juga menyebut, volume sampah pada bulan puasa ada peningkatan 20-30 persen, atau 880 meter kubik/hari. Pihaknya, berupaya maksimal menangani masalah sampah di Garut.Pihak DLH minta maaf pada masyarakat, atas keterlambatan dalam angkutan sampah.
“Kalau warga masyarakat Garut melihat ada sampah masih di bak penampungan belum diangkut oleh armada pengangkut mohon bersabar, dan kami mohon maaf,” imbuhnya. (Sumber: Humas Diskominfo Garut/Eyv)