Menteri Susi Apresiasi Sidang Pleno “Ekowisata Bahari”

:


Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Sabtu, 27 April 2019 | 10:36 WIB - Redaktur: Tobari - 297


BangkaTengah, InfoPublik - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti kembali mengunjungi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dalam rangka membuka sidang pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI XVI),  Kamis (25/4).

Kegiatan dengan Tema "Ekowisata Bahari sebagai Solusi Pertumbuhan Ekonomi Menuju Sustainable Development" tersebut, berlangsung di Soll Marina Hotel Bangka, Kabupaten Bangka Tengah.

Pada acara yang diikuti oleh Pimpinan Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi se Indonesia itu, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, selain membuka secara resmi juga didaulat menjadi pembicara kunci.

Menteri Susi menegaskan, ekonomi perikanan harus menjadi potensi masa depan nasional. Apalagi saat ini, produk seafood yang sangat menjanjikan untuk dikelola dan dikembangkan adalah produk segar langsung dari alam, bukan produk beku dan lainnya yang harus membutuhkan proses beberapa waktu.

Selain untuk menekan berbagai biaya seperti cost continer yang lebih besar apabila menggunakan produk tidak segar.

Menurut dia, harus lebih dibangun sentra-sentra produksi dan potensi ekonomi perikanan. Juga perlunya diatur regulasi tentang tata pola logistik nasional untuk memangkas tingginya harga jual barang.

Oleh sebab itu, Susi meminta para peserta yang juga pakar birokrasi untuk membantu tata kelola birokrasi ini.

Menteri Susi mengapresiasi Sidang Pleno yang mengambil tema “Ekowisata Bahari”, dan perlu ditambahkan Perikanan Berkelanjutan. Karena, menurutnya, wisata bahari dan perikanan berkelanjutan merupakan ciri industri non ekstraktif. "Ini yang harus kita pupuk, kita kembangkan dan besarkan," ungkapnya.

Masyarakat juga harus mempunyai orientasi pada Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang semua difokuskan pada Kemaritiman. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membangun pulau-pulau terluar dan mengembangkan ekonomi di perbatasan dengan tujuan defense, security dan mengembangkan ekonomi itu sendiri.

"Sudah saatnya kita mengubah hal-hal yang tidak efektif dan efisien. Saya titip laut Indonesia untuk dirawat, dicintai dan dijaga sehingga anak cucu bisa tetap memiliki laut yang sehat dan produktif," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Babel Abdul Fatah memberikan gambaran mengenai Babel, yang saat ini Pulau Bangka difokuskan pada sektor industri, pariwisata serta sektor kelautan dan perikanan.

Sedangkan Pulau Belitung diformatkan pada sektor Pariwisata, dan saat ini sudah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata nasional, serta ditetapkan sebagai Taman Bumi, Geopark Nasional Indonesia.

Bangka Belitung juga, dikatakan Wagub Abdul Fatah, saat ini, masih meretas menuju Ekowisata Bahari.

Wagub melihat pada Sidang Pleno ini, tema yang diketengahkan bukan asal-asalan, tetapi melalui analisis metodologi yang tajam. Hal ini juga dikuatkan dengan Pertumbuhan Perdagangan di Sektor Kelautan dan perikanan yang saat ini, semakin meningkat.

Dijelaskan Wagub, 64,9 % wilayah Indonesia adalah lautan yang terdiri dari terumbu karang serta pesisir pantai dan pulau-pulau yang indah. Ekowisata bahari muncul karena lautan memiliki Sumberdaya dan kekayaan yang ada di dalamnya.

Pertambangan, ditambahkan Wagub, bukanlah energi yang dapat diperbaharui. Oleh sebab itu, Babel saat ini, bergeser dari sektor pertambangan ke sektor pariwisata, pertanian dan perkebunan. Dan salah satunya, diungkapkan Wagub, adalah dengan pengembangan Ekowisata Bahari ini.

Wagub Abdul Fatah menyampaikan kekagumaannya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti yang mampu menjaga kedaulatan NKRI, yaitu menjaga laut-laut Indonesia.

“Penegakaan hukum tidak main-main dimata beliau, dengan prinsip sangat popular, yaitu "kejar, tangkap dan tenggelamkan". Profesi profesional seperti ini yang kita tunggu, dan Profil profil seperi inilah yang dibutuhkan bangsa ini,” kata Wagub.

Dirinya berharap, dengan kegiatan ini dapat melahirkan pemikiran - pemikiran strategis guna mendukung pengembangan ekowisata bahari di Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung tanggal 24 hingga 26 April 2019 itu, juga dihadiri Ketua Dewan Pengurus Nasional AFEBI Suharnomo, Rektor UBB Muhammad Yusuf, Kepala Kantor Perwakilan BI Babel Tantan Heroika.

Serta, Direktur Utama Bank BTN Maryono, Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaludin, GM PT. PLN Wilayah Babel Abdul Mukhlis, dan Dekan Fakultas Ekonomi UBB Reniati. (MC Babel/lulus/her/toeb)