UNBK Kesetaraan Paket C Lebih Ketat

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 16 April 2019 | 16:14 WIB - Redaktur: Juli - 907


Sumbawa Barat. InfoPublik - Seleksi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk kesetaraan paket C atau setara Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diadakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada tahun ini lebih ketat.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, para peserta didik atau disebut warga belajar harus menempuh beberapa proses terlebih dahulu agar mendapat tempat untuk mengikuti UNBK.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SKB KSB Hadijah, saat ditemui di lokasi penyelenggaraan UNBK, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Taliwang, Selasa (16/4/2019).

Ketatnya UNBK setara paket C tahun ini, katanya, agar para peserta didik lulus dengan kualitas yang baik dan bisa bersaing dengan pendidikan formal.

“Kenapa ini diperketat oleh pusat, agar lulusan UNBK kesetaraan paket C ini lebih baik dan tidak hanya mendapat ijazah saja tetapi nantinya mereka juga bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," jelas dia.

Hadijah memaparkan, beberapa proses yang harus dilalui oleh peserta didik sebelum mengikuti ujian adalah menyerahkan ijazah terakhir, Rapor, Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga. Setelah itu operator akan memasukkan data peserta ke Data Pokok Pendidik (Dapodik).

Setelah masuk di Dapodik maka warga belajar akan menempuh pembelajaran sesuai dengan jenjang dan tingkat atau kelas, bagi yang sudah di kls XII akan didaftar sebagai peserta ujian. Selain itu para peserta juga akan mengikuti simulasi sebelum ujian seperti yang dilakukan sekolah formal.

“Proses ini menepis anggapan bahwa ujian di sekolah non formal hanya formalitas untuk mendapatkan ijazah. Jadi anggapan tersebut sudah tidak berlaku karena peserta ujian harus melalui tahap-tahap itu," ungkapnya.

Untuk lulus, peserta UNBK harus mengikuti ujian tujuh mata pelajaran yang diadakan selama empat hari. Jika satu mata pelajaran saja tidak diikuti maka peserta UNBK wajib mengikuti ujian susulan.

Menurut dia, SKB juga mengadakan ujian perbaikan bagi peserta didik yang ingin memperbaiki nilai untuk persyaratan melamar kerja atau kuliah di perguruan tinggi.

Terkait jumlah peserta, Hadijah mengungkapkan, peserta UNBK kesetaraan paket C tahun ini yang masuk Dapodik adalah 51 orang, tetapi yang ikut ujian hanya 26 orang. Sisanya tidak ikut karena alasan kerja dan sedang berada di luar kota.

“Kami telah mencoba menghubungi dan turun langsung ke rumah-rumah peserta yang tidak ikut tersebut dan para peserta memang tidak ada di tempat," ujarnya.

Untuk yang tidak mengikuti UNBK saat ini, pemerintah masih membuka ujian susulan yang akan diadakan 26 April 2019 mendatang.

(MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/rangga)