:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Kamis, 4 April 2019 | 12:34 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 745
Semarang, infoPublik - Pembangunan alun-alun Semarang tahap II saat ini tengah berlangsung dengan menyerap anggara Rp35 miliar.
"Tahun lalu sudah dilaksanakan tahap I dengan memasang pondasi dan bangunan semi basement. Muga-muga Alun-alun Semarang segera terwujud," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, saat melakukan penancapan tiang pertama pembangunan gedung serbaguna Masjid Agung Semarang (MAS) Jalan alun-alun Barat, Rabu (3/4/2019).
Menurut Hendrar Prihadi, pemerintah siap membantu pembangunan gedung serbaguna. ‘’Saya terharu melihat kesungguh-sungguhan panitia mewujudkan bangunan ini. Baru punya anggaran Rp3 miliar dari kebutuhan Rp6,9 miliar saja sudah berani memulai. Pemerintah pasti membantu,’’ kata Wali Kota disambut tepuk tangan.
Terlebih, Masjid Agung Semarang, termasuk peninggalan bersejarah. "Masjid ini dibangun sebelum Indonesia merdeka. Jadi kita warga Semarang wajib merawatnya agar tetap terlihat cantik dan indah," katanya.
Proyek mengembalikan alun-alun Kota Semarang yang hilang memang lokasinya berada di kawasan Pasar Johar.
"Memang saat ini banyak yang mengira alun-alun asli Kota Semarang adalah Simpang Lima Semarang. Sebenarnya Simpang Lima menjadi pusat alun-alun sejak 1969 atas usulan Presiden Soekarno. Dan sebelum itu, alun-alun berada di kawasan Pasar Johar tepatnya di depan Masjid Agung Semarang, Kauman," kata Hendi, panggilan akrab Wali Kota.
Ketua Panitia Pembangunan Fanani menjelaskan, bangunan tersebut terdiri delapan lantai. Lantai dasar sampai dengan lantai tiga digunakan sebagai perluasan shalat."Karena tingkat kesadaran masyarakat Semarang dalam beribadah, tiap salat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha masjid ini sudah tidak mampu menampung lagi," katanya.
Bangunan itu sekaligus sebagai parkir kendaraan. Ada ruang kantor, rumah tamu untuk para musafir, Islamic Centre dan gedung pertemuan. Lokasi tersebut terletak tepat di sebalah utara Masjid Agung Kauman Semarang yang dulu dikenal sebagai Hotel Bojong.
Ketua Takmir MAS KH Khanief Ismail mengatakan, cita-cita mewujudkan bangunan serbaguna tersebut cukup lama. Namun baru sekarang terealisasi. Nantinya setelah alun-alun Semarang terwujud, Masjid Agung Semarang dari kejauhan akan terlihat semakin cantik.
Dipindahnya alun-alun dari Kauman kala itu karena kegiatan perbelanjaan di kawasan Pasar Johar yang semakin meluas. Kepadatan pun tidak terhindarkan karena penataan yang kurang.
Bersamaan dengan revitalisasi Pasar Johar pascakebakaran tahun 2015 lalu, Pemerintah Kota Semarang juga mulai menghidupkan lagi alun-alun asli Kota Semarang yang lenyap.
Upacara ground breaking dihadiri Wakil Ketua Umum MUI Jateng Ahmad Rofiq, Ketua MUI Kota Semarang Erfan Soebahar, Sekretaris MAJT Muhyiddin, Katib Syuriyah PCNU Ahmad Izzuddin, Wakil Rektor Unwahas Zain Yusuf, mantan Gubernur Ali Mufiz dan para alim ulama se-Kota Semarang.