Disbudpar Babel Jalin Komunikasi Penyusunan Paket Wisata

:


Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Selasa, 2 April 2019 | 05:23 WIB - Redaktur: Tobari - 258


Pangkalpinang, InfoPublik - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya membangun komunikasi dan pemerataan kunjungan pariwisata melalui instansi pemerintah, pengelola daya tarik wisata dan biro perjalanan, agar tercipta sinergi membangun paket wisata di kabupaten/kota.

Kegiatan Penyusunan Paket Wisata Bangka Belitung dibuka secara resmi oleh Kepala Disbudpar Babel Rivai, Senin (1/4) di Hotel Bangka City Pangkalpiang. Ia mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi berdampak pada pembangunan kepariwisataa.

“Saat ini kita memasuki era revolusi industri 4.0, bahkan di negara lain ada yang sudah sampai 5.0. Hampir semua aspek mengalami transformasi menuju digital industri, seperti penggunaan platform digital. Mulai dari pengembangan destinasi, pemasaran, hingga pengelolaan kelembagaan pariwisata,” kata Rivai dalam sambutannya.

Ia mengatakan publikasi atraksi maupun daya tarik wisata, saat ini dituntut bersifat instagramable.

Semua atraksi atau daya tarik wisata dituntut harus memiliki nilai instagramable, atau dengan kata lain harus bisa atau layak untuk dibagikan ke profile instagram dalam bentuk foto atau pun video. Hal iin berkembang di hampir semua destinasi di seluruh dunia dan berlaku di semua aplikasi media sosial.

Selanjutnya ia mengajak perwakilan kabupaten/kota untuk mendefinisikan permasalahan pembuatan paket wisata, dari Daya Tarik Wisata (DTW) yang ada dan berbeda satu dengan yang lainnya.

Daya tarik Wisata Khas membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung, pemerataan kunjungan pariwisata disetiap kabupaten/kota pun dapat terwujud.

Sementara Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Rusni menjelaskan, keterpaduan merupakan prinsip utama dalam pembangunan pariwisata. “Yang paling penting untuk tetap dipahami, yaitu prinsip utama dalam membangun atau mengembangkan pariwisata adalah keterpaduan," katanya .

Oleh karena itu, hari ini kami mengumpulkan berbagai elemen dalam rangka menyusun atau mengembangkan paket wisata. Ia mengatakan, pembangunan kepariwisataan harus berpedoman pada aturan yang berlaku.

“Perlu saya sampaikan juga bahwa ada koridor yang sudah ditetapkan menjadi pedoman pembangunan kepariwisataan, baik di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Untuk provinsi ada Perda No. 7 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016-2025,” jelasnya.

Materi yang dipaparkan dalam kegiatan ini adalah, Kebijakan Pengembangan Destinasi Pariwisata Babel berdasarkan Keunggulan Potensi Daerah oleh Titin Fatimah, Tim Percepatan Pembangunan. Pengembangan Kawasan Kepariwisataan di Bangka Selatan oleh Ir. Ina Herliana, M.Sc. Potensi Wisata Bawah Laut oleh Dr. Mualimah Hudatwi.

Materi disampaikan secara panel, dan diselingi diskusi, ada pula sesi Expose Pengelola DTW yang memberikan paparan terkait DTW yang dikelola.

Selain masukan dan saran yang dihimpun di kegiatan ini, diharapkan setiap kabupaten/kota, baik dari instansi pemerintah, pengelola DTW, mau pun biro perjalanannya dapat saling bekerjasama mengidentifikasi bagaimana menyusun paket wisata yang menarik.

Kegiatan berlangsung dari Senin-Selasa, 1-2 April 2019, dihadiri 30 peserta, yang berasal dari instansi pemerintah, pengelola daya tarik wisata, dan biro perjalanan di wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah, dan Kabupaten Bangka Selatan. (MC Babel/erna/HS/toeb)