:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Selasa, 26 Maret 2019 | 13:42 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 304
Semarang, InfoPublik - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akan mewujudkan pasar Tambaklorok bisa menjadi sebuah pasar ikan, yang juga menjadi pusat wisata kuliner ikan laut.
Menurutnya, Konsep ini meniru dari beberapa pasar ikan di luar negeri telah mengadosi konsep wisata tersebut, dimana wisatawan yang ingin menyantap kuliner ikan laut bisa memilih sendiri ikan segarnya.“Dengan konsep ini maka tidak hanya hasil tangkapan ikannya saja yang laku, tetapi juga bisa ada tambahan penghasilan dari memasak ikan,” katanya, Selasa (26/3/2019).
Hendi sapaan akrabnya bercerita jika pembangunan Pasar Tambaklorok tidak terlepas dari perhatian dan dukungan Presiden Jokowi bersama pemerintah pusat. Menurutnya awal pembangunan pasar tersebut cukup sulit.“Awalnya sulit diwujudkan, saya bilang ke Pak Jokowi ini anggaran pembangunan daerah tidak masuk, anggaran pembangunan pusat juga tidak masuk, karena tanahnya milik Pelindo Cabang Tanjung Emas,” imbuhnya.
Namun dirinya menegaskan, berkat perhatian Presiden Jokowi yang membuka ruang diskusi dengan Dirut Pelindo, akhirnya ada wilayah seluas 60 hektare pada tahun 2016 yang diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang untuk pembangunan. Tak hanya itu, beberapa infastruktur pembangunan kawasan Kampung Bahari Tambaklorok juga menggunakan APBN melalui Kementerian PUPR.
Hendi pun memastikan bahwa seluruh fasilitas yang telah selesai dibangun dipergunakan untuk meningkatkan perekonomian warga Tambaklorok. Ia memaparkan jika sesuai amanah Presiden Jokowi, pedagang yang masuk ke pasar baru tersebut pun tidak dikenakan biaya sepeser pun, alias gratis.
“Pasar Tambaklorok Baru yang berada di kawasan Kampung Bahari Tambaklorok itu sendiri terdiri dari 65 kios dan 72 los yang terbagi dalam dua lantai. Lantai satu diperuntukkan bagi pedagang ikan basah, ikan kering dan daging. Sementara lantai dua untuk pedagang rempah-rempah dan sayuran,” katanya.
Pasar Tambaklorok Baru juga dilengkapi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), sehingga suasana pasar tetap bersih dan tidak bau amis. Namun meski telah dilengkapi instalasi pengolahan air limbah, Hendi berpesan kepada para pedagang pasar untuk turut menjaga kebersihan.
“Mohon diupayakan pasar tetap bersih, meskipun itu sampah temannya tolong diambil lalu dimasukkan ke tempat sampah. Jika bisa seperti itu, Insya Allah 2 – 3 tahun ke depan wilayah ini akan moncer, rejeki semakin banyak,” pungkas Hendi.