:
Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Senin, 18 Maret 2019 | 08:08 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Saumlaki, InfoPublik - Rencana pengembangan pelabuhan Pangkalan Angkatan Laut Saumlaki akan dilakukan dua tahap selama dua tahun. Pekerjaan awal sudah mulai sejak Januari 2019 oleh PT. Matra dengan besar anggaran sekitar Rp280 miliar. Materialnya akan dikirim dari Jakarta dan tiba pada akhir bulan Maret 2019.
“Pengecoran penahan gelombang di tepai pantai sepanjang 120 meter dan lebar 50 meter, kemudian ada pekerjaan trestle dan gosway ke arah laut dengan panjang 300 meter dan lebar 5 meter. Kemudian existing dermaga akan berbentuk T dengan panjang sekitar 200 meter,” kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Saumlaki Letkol Laut (P) Hartanto, di Kompleks Lanal Saumlaki, Senin (4/3/2019).
Dermaga tersebut dibangun hampir tersambung dengan dermaga Pertamina untuk mempermudah koneksi bahan bakar ke kapal langsung dari Pertamina tanpa menggunakan transportir darat. Sebelumnya Hartanto meminta pengertian dari semua pihak agar kelak pekerjaan ini berjalan tidak mengganggu aktivitas dari pihak-pihak lain.
“Saya sebagai komandan akan memerintahkan perwira saya untuk seminimal mungkin proses pekerjaan ini tidak mengganggu masyarakat,” katanya.
Hartanto juga menjelaskan target bobot kapal yang akan menyinggahi dermaga ini adalah kapal-kapal besar dimiliki TNI-AL sekelas Freeget dengan bobot 35.000 DWT.
Sejalan dengan pembangunan dermaga, juga akan dilaksanakan pembangunan fasilitas di pangkalan seperti gudang-gudang, sarana air seperti tanki timbun air untuk pengisian ke kapal, tangki timbun bahan bakar yang akan dibangun secara berurutan sesuai dengan perencanaan.
“Berdasarkan Renstra TNI-AL, pangkalan-pangkalan yang berada di perbatasan akan ditingkatkan statusnya sebagai pangkalan tipe B, dengan salah satu syarat memiliki dermaga sendiri, fasilitas labuh seperti genset, fasilitas olaharaga, rekreasi, dan lain-lain,” kataut Danlanal.
Menurut Danlanal, dengan perubahan tipe akan berpengaruh kepada jumlah personil yang akan direvisi berdasarakan kebutuhan dan dipenuhi secara bertahap karena fokus TNI-AL adalah memenuhi personil yang ada di KRI lebih dulu. Sesuai TOR TNI-AL, pada tahun 2019, status Pangkalan TNI Angkatan Laut Saumlaki dinaikan menjadi tipe B.
Menyinggung tentang permasalahan pengawasan Hartanto mengatakan, selama ini hanya menggunakan alat deteksi yang terpusat di Mabes Angkatan Laut sehingga akan dipasang alat deteksi di Saumlaki.
Dari hasi monitoring pancaran sinar radio akan diketahui posisi kapal, jenis kapal, dan sebagainya. Dari hasil itu akan dibuat laporan ke Mabes tentang kondisi lalu-lintas perairan yang ada di sini.
Pada prinsinya pengawasan yang dilakukan tersebut terhadap tiga cabang dari ALKI TIGA, jangan sampai ada kapal-kapal asing terutama kapal perang yang menyimpang dari jalur lintas laut menuju ke lokasi mereka, makanya pengembangan ke depan Lanal Saumlaki akan diberikan alat deteksi.
Harapan Letkol Hartanto sebagai Komandan Lanal Saumlaki, dengan kondisi peralatan yang masih sangat minim dalam pengawasan perbatasan, keterbatasan personil maupun material sehingga Lanal juga membutuhkan partisipasi masyarakat terutama yang tinggal di pesisir sebagai nelayan.
Jika mengetahui sesuatu yg tidak semestinya tolong diinformasikan ke pos-pos terdekat untuk ditindaklanjuti ke pusat, katanya. (MC MTB/Edwin/toeb)