Keluhan BRT Semarang Turun Drastis Dibanding 2018

:


Oleh MC KOTA SEMARANG, Rabu, 6 Maret 2019 | 08:17 WIB - Redaktur: Juli - 356


Semarang, InfoPublik - Keluhan Pengguna jasa Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang periode Januari - Febuari mengalami penurunan, jika di 2018 tercatat 188 keluhan, maka di periode Januari-Febuari 2019 tercatat hanya 87 keluhan.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan menuturkan, jika keluhan dan saran Pengguna jasa diperlukan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Keluhan turun sebanyak 50 persrn pada periode bulan yang sama," tutur Ade. Selasa (5/3/2019).

Dia merinci, pada Januari 2018 tercatat 83 keluhan masuk, dan 105 pada Februari 2018, sedangkan angka tersebut turun. Januari 2019 terdapat 44 keluhan dan Februari 2019 dengan 43 keluhan.

"Keluhan dan aduan yang diterima BRT Trans Semarang, masuk melalui call center 1500094, akun media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, serta melalui Lapor Hendi," jelasnya.

Menurut dia, sejak Desember 2018 Driver Koridor 1 bekerja secara sift. Dengan adanya sistem sift diharapkan kondisi driver lebih bugar saat melakukan pelayanan.

Lebih lanjut Ade menyampaikan, keluhan pengguna jasa mengalami penurunan sejak adanya sistem yang memantau kecepatan armada. "Semua armada Trans Semarang yang beroperasi telah dilengkapi dengan GPS, baik koridor 1 hingga koridor 7. Jadi kami bisa pantau kecepatan armada secara live," katanya.

SOP Driver juga wajib mematuhi kecepatan dalam kota yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Kementrian Perhubungan No.115 tahun 2015. Kecepatan Dalam Kota maximum 50 km/jam, dan untuk wilayah pemukiman maximum 30 Km/jam. "Jika ada Driver yang melanggar, Kami siapkan sanksi baik berupa pemotongan trip maupun sanksi yang lebih berat, yakni SP 1," paparnya.

Selain itu BRT Trans Semarang telah dilengkapi fasilitas Passenger Information System (PIS). Sehingga pengguna jasa dapat mengetahui kedatangan armada. Saat ini telah terpasang di shelter Simpang Lima dan Shelter Bandara Jenderal Ahmad Yani.

BRR Trans Semarang juga telah memasang 15 CCTV online di Pool Pemberangkatan dan shelter transit point. Hal ini bermanfaat untuk memastikan keberangkatan dan kedatangan bus tepat waktu. Selain itu dapat memantau kinerja petugas dilapangan, apabila penumpang kehilangan barang juga dapat dilacak dengan CCTV.

"Ke-15 CCTV online tersebut dipantau dari ruang CCroom Trans Semarang. Antara lain Terminal Sisemut, Terminal Penggaron, Terminal Mangkang, Terminal Cangkiran, Pool Pelabuhan, Pool Tawang, Pool UNNES, Pool UNDIP,  Pool Marina, juga di shelter Transit point seperti Simpang Lima, Balaikota 1, Balaikota 2, Elizabeth, Ksatrian, tambahnya.

Ade menambahkan selama Januari - Februari 2019, tercatat BRT Trans Semarang telah melayani total 1.746.596 penumpang. Pada Januari tercatat 906.785 penumpang dan Februari 839.811.

"Keluhan dan aduan yang masuk, kami tindak lanjuti. Di antaranya pelayanan Driver, pelayanan Petugas Ticketing maupun kondisi Shelter. Semua ini demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," pungkas Ade.

Terdapat 3 keluhan tertinggi yang telah dihimpun, pada Januari 2018 yaitu:
- Pelayanan Driver - 21
- Kondisi Shelter - 11
- Kondisi Armada - 17

Februari 2018:
- Pelayanan driver - 21
- Kondisi shelter  - 20
- Rute memutar - 20

Sedangkan pada Januari 2019:
- Kondisi armada - 12
- Penambahan armada - 7
- Pelayanan petugas - 6

Februari 2019
- Pelayanan driver - 8
- Kondisi armada - 6
- Penambahan armada - 8