:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Kamis, 28 Februari 2019 | 11:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 230
Semarang, InfoPublik - Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta TMMD Sengkuyung selain membantu pembangunan juga bisa memerangi hoax. Hal itu diungkapkan Wali Kota Semarang, Rabu (27/2/2019).
“Saya ingin TMMD tidak hanya berfokus pada program penanggulangan kemiskinan di wilayah pedesaan saja, namun juga bisa membantu menangkal hoax atau berita bohong, serta ujaran kebencian yang saat ini sedang marak,” katanya.
Hendi sapaan akrabnya, berharap TMMD kali ini bisa disisipkan program-program yang mengunggah wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme. Sehingga dapat menangkal maraknya hoax, bully, dan ujaran kebencian yang muncul.
“Juga mengedukasi masyarakat di tengah riuhnya media sosial, untuk dapat bijak dalam pemanfaatannya. Penting agar kita dapat saling mengingatkan untuk bisa melakukan yang namanya saring sebelum sharing,” imbuhnya.
Harapan Wali Kota Semarang ini, senada dengan tema TMMD Sengkuyung Tahap I yaitu "Melalui TMMD Kita Tingkatkan Kebersamaan Umat serta Gotong Royong dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Guna Mewujudkan Ketahanan Nasional".
Menurut Hendi, tema yang diangkat dalam TMMD kali ini sangat cocok diterapkan karena mendekati Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. Adanya perbedaan yang ada, termasuk pandangan politik jangan sampai memecabelah bangsa.
“Sejarah telah mengajarkan kepada kita bahwa semangat kebersamaan, kegotong-royongan, serta persatuan dan kesatuan adalah merupakan kekuatan utama bangsa Indonesia dalam menghadapi permasalah dan tantangan. Jangan sampai kapital sosial berharga ini luntur dan sirna tergerus oleh berbagai perbedaan yang ada termasuk dalam hal pandangan politik,” katanya.
Gerakan TMMD Sengkuyung yang sudah dilaksanakan setiap tahun terbukti membawa pengaruh positif bagi masyarakat. Salah satunya yaitu mengurangi angka kemiskinan.
“Tren positif tersebut setidaknya terlihat dari persentase penduduk miskin Kota Semarang yang menurut BPS pada tahun 2011 ada di angka 5,68%. Namun pada tahun 2018 sudah dapat kita tekan bersama hingga pada angka 4,14%. Tidak kita pungkiri bahwa penurunan prosentase kemiskinan di Kota Semarang salah satunya karena program TMMD yang rutin dilaksanakan setiap tahun,” urainya.