Kecamatan Poto Tano dan Maluk Akan Jadi Kecamatan Bebas Dari Narkotika

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Jumat, 15 Februari 2019 | 16:04 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 859


Sumbawa Barat, InfoPublik - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNN) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan menjadikan Kecamatan Poto Tano dan Maluk bebas dari narkotika. Mengingat kedua wilayah itu berdekatan dengan perbatasan, laut dan daerah pariwisata.

“Kenapa diambil yang berdekatan dengan perbatasan, laut dan daerah pariwisata karena daerah pantai sering terindikasi sering terjadinya pemasukan narkoba melalui pelabuhan-pelabuhan kecil dan nelayan serta daerah wisata yang banyak dikunjungi tamu dari luar KSB.”Kata Kepala BNN KSB, AKBP Hurri Nugroho saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (15/2/2019).

Menurutnya, Desa bebas narkoba ini ditunjuk oleh pusat hanya satu desa, namun oleh Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memberikan  satu kecamatan untuk menjadi kecamatan bebas dari narkotika, ini karena KSB ingin benar-benar bebas dari Narkotika.“Jika nanti satu kecamatan ini bisa sukses menjadi kecamatan bebas narkotika maka kecamatan lainnya juga akan menyusul.”kata Jack

Pada kesempatan ini Hurri menjelaskakan, upaya pencegahan melalui berbagai sosialisasi bahaya narkotika kepada masyarakat sudah dilakukan baik dengan pihak guru sekolah, ASN dan pejabat pemda KSB, Dinas Kesehatan, puskesmas, dan para Da’i dan Ulama yang ada di KSB.

Namun hal tersebut tidak menjamin narkoba bisa diatasi dengan mudah, karena keamanan garis pantai dan perbatasan yang masih minim serta sulitnya mendeteksi para pengedar yang masuk melalui jalur pantai tersebut.

“Peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan perkusor narkotika ini memang sulit dilacak karena bentuk geografis Indonesia yang terbuka, serta sulitnya melacak para pengedar ini melalui jalur laut.” Kata Hurri.

KSB adalah Kabupaten pertama atau pintu masuk dari pulau Sumbawa, sehingga KSB menjadi daerah transit pertama yang rentan akan dilalui oleh para pengedar, walaupun jumlah pengedar dan pemakai di KSB tidak sebanyak daerah lain di NTB.

Selain itu, Pulau Lombok adalah pulau paling tengah dari Indonesia, rencanannya Lombok khususnya Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan dijadikan sentral keamanan dan bisnis karena Jalur laut KLU dan selat alas ini adalah jalur kapal selam, selain itu ada beberapa kapal barang yang melalui nya. Disinyalir sepanjang lautan KSB ini sangat rentan dan mudah di masuki narkoba.

Untuk memprotek wilayah Indonesia yang terbuka BNN Pusat mempunyai program desa bersih dari narkotika atau desa bersinar, dalam waktu dekat BNNK akan menunjuk satu desa yang akan dijadikan contoh sebagai desa bebas narkotika, dengan adanya program desa bersinar ini akan memprotek sebuah daerah dalam penyalahgunaan narkotika.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Zakaria menjelaskan beberapa kategori desa yang akan dijadikan desa Bersinar diantaranya, bersih dari narkoba yang diawali dengan pembentukan satgas di desa tersebut, bebas dari Caffe dan Club malam, memiliki kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan daerah wisata yang jaraknya dekat dengan perbatasan dan laut serta ada kemauan masyarakat dan kesadaran masyarakatnya untuk menjalankan Pencegahan Penyalahgunaan narkoba, termasuk menjalankan dan mengimplementasikan Inpres.

“Cafe dan klub malam kita sterilkan, seperti cafe yang di Maluk itu banyak yang mengantongi izin rumah makan yang sekarang disalah gunakan menjadi klub malam dan itu yang harus kita sterilkan.” Kata Zakariah yang dikenal dengan nama Jack. Menurut Jack, klub malam ini akan memicu adanya permintaan dan pengguna narkotika.(MC KSB/YR).