:
Oleh MC PROV RIAU, Jumat, 8 Februari 2019 | 21:31 WIB - Redaktur: Tobari - 789
Pekanbaru, InfoPublik - PT Bumi Siak Pusako (BSP) gelar Rapat Umum Pemegang Saham di Hotel Premiere Pekanbaru. RUPS yang dihadiri para pemegang saham, Komisaris BSP Ricky Hariansyah dan jajaran PT BSP ini dibuka oleh Bupati Siak yang juga Gubernur Riau terpilih H Syamsuar.
Sejumlah kebijakan dihasilkan pada pertemuan yang digelar tertutup ini. Diantaranya BSP akan membangun gedung permanen lima lantai di Jalan Sudirman. "Menindaklanjuti dari hasil rapat tadi, kita akan membangunan gedung BSP di Jalan Sudirman," kata Syamsuar, usai memimpin RUPS, Kamis (7/2/19).
Pembangunan gedung permanen tersebut sebagai wujud kemandirian PT BSP sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang banyak berkontribusi dalam memberikan deviden.
Terlebih PT BSP sendiri merupakan satu-satunya BUMD di Indonesia yang dipercaya mengelola ladang minyak dalam hal ini CPP Blok sebagai pengelola tunggal, bukan dalam bentuk kerja sama ataupun hanya mendapatkan Participating Interest (PI).
Selain itu, dari hasil RUPS ini disampaikan, BSP juga telah mendapatkan laba besar. Perolehan keuntungan tersebut disebabkan beberapa faktor. Yakni karena adanya kenaikan produksi, kemudian harga minyak yang terus bergerak positif serta adanya kebijakan efesiensi anggaran sebelumnya.
Ketiga hal ini menjadi faktor keberuntungan bagi BSP sendiri dalam mewujudkan BUMD yang sehat.
"Ini karena produksi naik, juga karena harga minyak juga naik. Kemudian ada kebijakan efesiensi juga. Tentu berlebih. Kemudian perusahaan inikan punya target dari SKK Migas, tapi target itu terpenuhi bahkan 100 persen lebih," ungkap Syamsuar.
Komisaris PT BSP Ricky Hariansyah saat dikonfirmasi perihal rencana pembangunan gedung permanen BSP tersebut membenarkannya. Menurutnya, rencana pembangunan itu masih sebatas Detail Engineering Design (DED), tapi ditargetkan mulai dibangun tahun ini
Pembangunan gedung BSP tersebut tepatnya berlokasi di depan menara BRI Jalan Sudirman, setinggi lima lantai. Berikutnya direncanakan dibangun 12 lantai secara terpisah di kawasan sama.
"Sebenarnya sudah lama melalui RUPS sebelumnya sudah ada rencana ini. Tapi karena harga minyak anjlok, amanah ini tertunda. Karena sekarang harga sudah naik, kita dapat kontrak mengelola CPP juga insya Allah bisa kita wujudkan," jelas Ricki. (MCR/mtr/toeb)