:
Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Sabtu, 26 Januari 2019 | 20:09 WIB - Redaktur: Tobari - 710
Sumlaki, InfoPublik - Menindaklanjuti hasil kunjungan kerja Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI beberapa waktu lalu di kota saumlaki, Pemkab Maluku Tenggara Barat memutuskan untuk mempercepat proses pengoperasian rumah sakit yang berlokasi di Ukurlaran Desa Lauran Kecamatan Tanimbar Selatan.
Sebagaimana diketahui, bahwa sehari setelah kunjungan kerja Dirjen Yankes, Bupati Maluku Tenggara Barat, Pimpinan dan anggota DPRD serta pimpinan SKPD terkait kembali melakukan kunjungan ke lokasi rumah sakit Ukurlaran untuk memastikan kondisi terkini dari rumah sakit yang sudah dibangun sejak tahun 2003 tersebut.
Alhalis pada tanggal, 25 Januari 2019 melalui instruksi Bupati Maluku Tenggara Barat seluruh ASN (PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja/P3K) melakukan kerja bakti di lokasi rumah sakit Ukurlaran.
“hari ini kita membenahi lahan, kita tahu bahwa daerah sekitar sini sudah menjadi hutan dan bangunan-bangunan di sini terutama atap sudah sangat kotor. Untuk itu, kita libatkan semua ASN dan juga dibantu oleh TNI dan Polri,” kata Bupati Petrus Fatlolon di lokasi Rumah Sakit Ukurlaran Desa Lauran, Jumat (25/1/2019).
Sesuai rencana, kata bupati, langkah pertama yang dikerjakan adalah melakukan pembersihan pada sebelas gedung yang ada pada lokasi tersebut, kemudian pembersihan lingkungan, lalu menata kembali jalan masuk, dan dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan beberapa gedung sehingga rumah sakit ini dapat difungsikan.
Selanjutnya bupati mengatakan, rumah sakit Ukurlaran ada di bawah manajemen RS dr. P.P. Magretty sebagai cikal bakal untuk nantinya Magretty yang di kota, pindah ke sini, karena di sini lebih layak, bangunannya memadai kemudian lingkungannya juga sangat mendukung pengembangan.
Menurutnya, RS dr. P.P. Magretty sesuai dengan anjuran Dirjen Yankes akan dijadikan puskesmas percontohan dan rawat inap atau bisa juga dijadikan sebagai klinik kebidanan untuk kebutuhan ibu hamil dan proses persalinan.
Ketika ditanyakan tentang target pemanfaat RS Ukurlaran, bupati menjelaskan, akhir Februari 2019 sudah mesti dimanfaatkan dan kemudian diharapkan Maret atau April sudah diusulkan ke Kementerian Kesehatan untuk mendapat bantuan pengembangan pada tahun 2020.
Mengakhiri pembicaraannya, bupati berharap masyarakat dapat mendukung karena rumah sakit Magretty sekarang lahannya sudah sangat sempit dan terbatas.
“Dengan digunakan lokasi RS Ukurlaran sebagai cikal bakal dipindahkannya RS Magretty, semoga mendapat dukungan masyarakat. Di lain pihak pemerintah daerah sudah berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota DPRD MTB khususnya komisi B dan sudah mendapat pesetujuan untuk langkah-langkah pembenahan dan renovasi,” kata bupati. (MC Maluku Tenggara Barat/toeb)