:
Oleh MC KAB LAMPUNG TIMUR, Kamis, 3 Januari 2019 | 20:14 WIB - Redaktur: Tobari - 406
Lampung Selatan, InfoPublik - Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim berkunjung kembali ke Kabupaten Lampung Selatan, yaitu di pesisir pantai yang terdampak Tsunami, Kamis (3/1/ 2019).
Pada kesempatan itu Chusnunia mengunjungi 50 anak imbas dari Tsunami dan memberikan Trauma healing, guna mengurangi dan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan schok atau trauma.
Dalam Camp Pengungsian yang dihuni oleh sekitar 200 KK yang terletak di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan tersebut, Mbak Nunik berusaha menghibur dan memberikan semangat kepada anak anak korban akibat longsornya Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018 lalu.
“Hari ini kita mengunjungi posko lagi, ini khusus untuk trauma healing yang bekerjasama dengan berbagai pihak, intinya di tengah saudara-saudara kita yang dilanda bencana kita turut berduka semoga yang kehilangan saudaranya serta keluarganya diberikan ketabahan dan yang kehilangan harta benda diberikan gantinya oleh Allah SWT," demikian yang di sampaikan Chusnunia.
Ia bersyukur bantuan dari desa-desa di Lampung Timur terus mengalir setiap hari dikirim dari warga masyarakat yang bahu membahu dan membantu untuk meringankan beban saudara-saudara yang ada di Lampung Selatan ini.
"Pemda Lampung Timur juga bersepakat dengan Provinsi, bahwa kita akan mengeluarkan dana APBD dari Lampung Timur yang mungkin sekitar Rp500 juta yang akan dibantukan untuk Lampung Selatan,” jelasnya.
Chusnunia juga meninjau beberapa lokasi antara lain, Pos Brimob Pelayanan Trauma Healing dan menyerahkan 100 paket perawatan ibu dan anak, 100 paket belajar untuk anak-anak, 4 buah kasur dan 10 bantal, serta sembako atau bahan pokok lainnya.
Terakhir, Chusnunia juga mengunjungi Masjid At-Taqwa yang berada di Desa Way Muli, Pondok Panti Asuhan Nurul Islam sekaligus memberikan bantuan MCK (Mandi Cuci Kakus), uang senilai Rp4 juta, karpet, terpal 3 buah, selimut dan alat sholat, serta bahan pokok lainnya yang diterima oleh ustadz Syamsudin. (Fin&Maisha/toeb)