:
Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Senin, 26 November 2018 | 18:38 WIB - Redaktur: Tobari - 478
Pangkalpinang, InfoPublik - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman menyerahkan penghargaan kepada siswa dan guru berprestasi usai menjadi Inspektur Upacara Bendera Peringatan HUT PGRI ke-73 dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2018 Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (26/11/2018).
Gubernur bersama unsur Forkopimda Babel, tokoh agama, tokoh masyarakat dan forum guru, juga menyalurkan bantuan ke Babel Peduli untuk Lombok dan Sulawesi Tengah.
Upacara yang diselenggarakan di halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, di Air Itam Pangkalpinang tersebut, turut dihadiri unsur Forkopimda Babel, para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, Pengawas, dan ASN di lingkup Pemprov Babel, perwakilan Guru Pemprov maupun Kabupaten/Kota.
Hari Guru Nasional tahun 2018 mengusung tema “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad XXI”. Tema ini, dipilih, mengingat tantangan pendidikan di abad XII semakin berat.
Ini meniscayakan peningkatan profesionalisme menyangkut sikap mental dan komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Hal itu diungkapkan Gubernur saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy. Gubernur memberikan apresiasi Mendikbud kepada para guru dan tenaga kependidikan Indonesia yang ada di dalam maupun di luar negeri.
“Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga kami sampaikan atas dedikasi, komitmen, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga martabat guru semakin dijunjung tinggi seiring dengan meningkatnya profesionalisme, yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan, dan dedikasi dalam menjalankan tugas mulianya,” kutip Gubernur.
Di tengah-tengah perayaan Hari Guru Nasional ini, lanjut Erzaldi , bangsa Indonesia sedang menghadapi keprihatinan atas beberapa bencana. Dua yang terbesar baru terjadi di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.
Tidak kurang dari 22.000 orang guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik telah menjadi korban, baik yang meninggal dunia, luka berat, kehilangan sanak keluarga, maupun yang kehilangan tempat tinggal.
“Doa terbaik dari kita semua untuk para guru dan tenaga kependidikan yang terdampak bencana tersebut. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketabahan dan kekuatan kepada para guru beserta keluarganya,” tambah Gubernur.
Gubernur Erzaldi juga menyampaikan, revolusi industri keempat yang sudah merambah ke semua sektor, harus disikapi dengan arif, karena telah mengubah peradaban manusia secara fundamental.
Untuk itu, diperlukan guru yang profesional, guru yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang super cepat tersebut untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan kompetensi global.
“Walaupun teknologi informasi berkembang demikian cepat, dan sumber-sumber belajar begitu mudah diperoleh, peran guru sebagai pendidik tidak tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut,” ujarnya. (MC Babel/Sentosa/HS/toeb).