Sabtu, 1 Maret 2025 4:7:23

Masuk Masa Panen, Penyewaan Mesin Perontok Jagung di Tobasa Banjir Pesanan

:


Oleh MC KAB TOBA SAMOSIR, Senin, 26 November 2018 | 17:15 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Balige, InfoPublik - Masa panen jagung secara massal, mulai terlihat di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).

Panen jagung massal itu juga memberi dampak positif, khususnya bagi pemilik usaha sewa menyewa mesin perontok atau pemipil jagung sebelum dikeringkan atau dijual ke agen pembeli jagung.

G Sinambela, salah seorang pemilik alat perontok jagung, warga Desa Narumonda 1 saat ditemui, Senin (26/11/2018) mengaku sudah tiga tahun dirinya bergelut menyediakan jasa mesin perontokan jagung bagi petani.

Disebutkannya, dalam proses perontokan jagung, petani memiliki dua pilihan untuk merontokkan jagung yakni mulai dari perontokan jagung yang masih memiliki kulit hingga perontokan jagung yang sudah dikuliti.

Sinambela menerangkan bahwa ongkos jasa perontokan jagung yang masih ada kulitnya sebesar 10 persen dari hasil perontokan, sedangkan bagi jagung yang tidak berkulit dipatok dengan sewa sebesar 6 persen.

Masih kata Sinambela, ada belasan orang di Kecamatan Siantar Narumonda yang memiliki usaha penyewaan mesin perontok jagung. "Sedangkan di Desa ini saja sudah ada 6 pengusaha penyewaan mesin perontok jagung," ujarnya.

Ia menceritakan, saat seperti ini, pemesanan mesin perontok jagung oleh warga sangat banyak peminatnya sehingga dirinya dan yang lainnya tidak perlu harus berkeliling desa, bahkan tidak jarang dipesan warga dari luar kecamatan seperti dari Kecamatan Sigumpar dan Laguboti.

Hal senada juga dikatakan A. Marpaung, yang juga pemilik mesin perontok jagung, warga desa lain yang bertetangga. "Terutama saat tengah puncak panen jagung seperti ini, dalam sebulan, kami tak pernah sepi orderan bahkan kadang sampai kewalahan," terang A. Marpaung.

Beberapa petani diakuinya lebih memilih merontokkan jagungnya sebab prosesnya yang cukup cepat tidak memakan waktu, apalagi saat ini hasil panen jagung petani per-KK terbilang cukup tinggi, yakni antara 6 sampai 25 ton. "Kalau dikerjakan secara manual, wah bisa berminggu waktu memipilnya," ujarnya.

Saat panen raya jagung seperti ini, kata A Marpaung, dirinya dan teman temannya rata rata mendapat orderan merontokkan jagung sebanyak 5 ton per hari.

"Tapi waktunya hanya sebulan ini saja, sebab lahan jagung itu sebenarnya adalah lahan sawah," bebernya.

Sementara itu Anton, warga Desa Naruminda III, salah satu pemilik kebun jagung pengguna jasa mesin perontok jagung mengungkapkan, keberadaan mesin perontok jagung ini sangat membantu petani.

“Para petani jagung cukup beruntung, sebab harga jagung saat ini lumayan bagus, Rp5.200 per kilogramnya, padahal para petani hanya memanfaatkan lahan sawah pascapanen, sambil menunggu kembali musim tanam padi pada Desember ini,” terang Anton.

Walau harga jagung saat ini cukup bagus, dia berharap harganya bisa naik lagi agar petani jagung bisa meningkatkan kesejahteraan hidup.

"Bila harga bisa naik lagi, tidak tertutup kemungkinan lahan sawah ditanami jagung, sebab proses penanaman dan perawatan jagung tergolong mudah," katanya. (MC Tobasa bern/rik)