:
Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Senin, 26 November 2018 | 05:27 WIB - Redaktur: Juli - 476
Pangkalpinang, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sabtu (24/11/2018) pagi, menerima 7 jenazah korban jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 jurusan Jakarta – Pangkalpinang.
Tujuh jenazah yang telah diidentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri itu, diserahkan Manajer Area Lion Air Pangkalpinang Haris Pramono kepada Gubernur Babel Erzaldi Rosman, di Posko Crisis Center Lion Air JT 610 Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
Setelah menerima, di tempat sama, Gubernur Erzaldi dengan disaksikan dan dihadiri Kapolda Babel beserta unsur Forkopimda Babel lainnya, Kepala Basarnas Babel, Kepala Dinas Perhubungan Babel, Kepala BPBD Babel, Pihak Angkasa Pura, Perwakilan Jasa Raharja, mantan Wakil Gubernur Babel Hidayat Arsani, Petugas Posko Crisis Center Bandara Depati Amir, dan para keluarga dari 7 jenazah korban Lion Air JT 610, menyerahkan kembali 7 jenazah tersebut, yang ditandai dengan penyerahan dokumen penumpang kepada keluarga korban.
Gubernur Erzaldi dalam sambutannya mengatakan, sampai saat ini, data seluruh korban yang telah disampaikan oleh Tim DVI Mabes Polri melalui Lion Air yang telah teridentifikasi, khususnya masyarakat Babel, sebanyak 43 orang.
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel dan keluarga, mengucapkan duka yang mendalam. Mari kita berdo’a semoga almarhum/almarhumah diterima di sisi Allah SWT. Kepada keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan kekuatan dan iman lebih kuat untuk menghadapi cobaan ini,” kata Gubernur.
Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang sejak 29 Oktober 2018 lalu, sampai hari ini, telah membantu bersama-sama tulus ikhlas, berusaha dalam proses pencarian, pengidentifikasian, pengiriman serta sampai diserahkan kepada pihak keluarga.
“Pada hari ini juga, kami ingin sampaikan bahwa posko gabungan SAR dan Posko Pembantu (Posko Crisis Center) di Bandara Depati Amir ini, kami nyatakan ditutup. Selanjutnya, Pemprov Babel sudah membentuk tim bagi keluarga yang akan melakukan komunikasi berkenaan dengan musibah ini,” ungkap Gubernur.
Banyak hal yang tentunya pasca Posko ini di tutup, yang akan diurus. “Kami Pemprov Babel tetap mengadakan komunikasi melalui Tim yang akan mendampingi. Untuk itu, bagi keluarga yang belum ada kejelasan bisa berkomunikasi dengan tim yang telah dibentuk, yang diketuai Sekda Babel,” ujar Gubernur.
Selain itu, ditambahkan Gubernur, melihat kesedihan dan permintaan dari keluarga korban yang hingga saat ini keluarganya masih belum berhasil diidentifikasi, Pemprov kata, Gubernur, mengirimkan surat dan akan berkoordinasi dengan Lion Air dan Tim DVI Mabes Polri, agar dapat meneruskan identifikasi korban lion air yang belum ditemukan itu.
“Harapan kita dapat teridentifikasi semua. Kita menyadari keesedihan, duka yang sangat mendalam dari keluarga korban, tentunya harus kita layani. Yang paling banyak korban inikan masyarakat Babel. Maka kami menganggap perlu, dan surat pun sudah kami layangkan. Tinggal kami mencari waktu, dan insya Allah minggu depan tim akan segera berkoordinasi dengan pihak lion air dan tim DVI Mabes Polri,” tutup Gubernur.
Pada Kesempatan yang sama Kepala Basarnas Babel Danang menyatakan pihaknya siap dan tetap stanby di kantor. “Jika sewaktu-waktu dibutuhkan kami siap,” tegas Kepala Basarnas Babel.
Sebelumnya, Manajer Area Lion Air Pangkalpinang Haris Pramono dalam sambutannya kembali menyampaikan turut berduka cita yang mendalam.
“Terima kasih kami sampaikan juga kepada seluruh unsur Forkopimda yang tergabung kedalam Tim Posko Terpadu Crisis Center Lion Air Pangkalpinang, yang selama ini telah membantu kami, sehingga terlaksananya prosesi penyerahan jenazah korban Lion Air JT 610 ini,” tambah Haris.
Sementara itu, Suroto, Perwakilan keluarga Korban, mengucapkan terima kasih kepada Pemda dan pihak-pihak yang tergabung kedalam Tim Posko Crisis Center, dalam hal ini kepada Gubernur dan jajarannya, Kapolda Babel dan jajaran, atas dukungan moril yang telah mereka terima.
“Setelah menanti cukup lama, sampai hari ke-26 ini, alhamdulillah Tuhan berkehendak, jenazah almarhum anak kami, dapat teridentifikasi. Terima kasih, sehingga jenazah anak kami dapat kami bawa dan makamkan. Semoga bantuan yang diberikan kepada kami mendapat balasan dari Allah,” ucap Suroto.
Untuk nama – nama korban lion air yang telah diserahkan kepada keluarga pada Sabtu (24/11/2018), adalah pertama Chnadra Hasan 69 tahun, alamat Bukit Intan Pangkalpinang; kedua Ervina Kusuma Wijayanti 27 tahun, alamat Bukit Kurang Kelapa Bangka Barat; ketiga Rangga Adiprana 38 tahun, alamat Gabek Pangkalpinang; keempat Henny Heuw 56 tahun, alamat Grimaya Pangkalpinang; kelima Arfiyandi 39 tahun, Kacang Pedang Pangkalpinang; keenam Kyara Aurine Damendra Giwitri 1,3 tahun, alamat Parit Padang Sungailiat, Bangka; ketujuh Liu Chandra 69 tahun, alamat Toboali Bangka Selatan. (MC Babel/Imam/Ahmad/HS)