Kemah SWBB di Desa Balunjuk Penuh dengan Pengetahuan

:


Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Senin, 26 November 2018 | 07:36 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 660


Bangka, InfoPublik - Hari masih pagi. Udara dingin masih menyengat. Puluhan tenda berdiri tegak pada ribuan pohon karet usia kisaran empat tahun, di Bumi Perkemahan Depati Amir, Desa Balunijuk,  Kecamatan Merawang,  Kabupaten Bangka.

Pada pagi Sabtu (24/11/2018) peserta Perkemahan Nasional Saka Widya Bakti Budaya (SWBB) sudah sibuk beraktivitas.  Usai senam dan apel pagi, para peserta pagi itu sudah sibuk menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan karnaval dan dilanjutkan dengan kegiatan kuliner tradisional dan permainan tradisional.

Setelah siap, pada pukul 08.00 para peserta sudah siap masuk ke dalam bus yang akan membawa mereka ke Alun  Alun Taman Merdeka Pangkalpinang, tempat kegiatan karnaval dimulai. 

Kegiatan karnaval ini unik dan menarik. Setiap regu yang merupakan perwakilan atau utusan dari masing-masing provinsi mengenakan pakai khas daerah mereka. Peserta dari Bali, Jambi,  Sulawesi Tengah misalnya, mengenakan pakaian khas daerah mereka.

Sementara Yanti, peserta Perkemahan Nasional Saka Widya Bakti Budaya asal Provinsi Jawa Tengah, mengaku bangga bisa mengikuti kegiatan ini."Saya bersyukur dan bangga bisa mengikuti Perkemahan Nasional Saka Widya Bakti Budaya ini.  Selain materi yang seru juga memberikan pengetahuan baru untuk saya," ujar Yanti yang saat ini sebagai mahasiswa salah satu PTS di Semarang. 

Melalui kegiatan ini Yanti mengaku bisa berkenalan dan menjalin kebersamaan dengan peserta lain dari berbagai provinsi. Ia pun mengaku senang dengan sambutan masyarakat Bebel yang ramah.

Start karnaval di panggung Alun-Alun Taman Merdeka. Setelah dilepas pihak panitia, peserta dengan berjalan kaki mengelilingi sebagian jalan di Pangkalpinang. Rute yang mereka lalui dari Jalan A. Yani menuju Jalan Masjid Jamik lalu berbelok ke Jenderal Sudirman dan kembali ke Alun-alun. Marching band dari Universitas Bangka Belitung turut meramaikan kegiatan karnaval. 

Ketua Panitia Kegiatan Perkemahan Nasional SWBB dari Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rizal mengungkapkan, rangkaian kegiatan pada Perkemahan Nasional SWBB ini seperti workshop sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta.

"Para peserta yang mengikuti workshop robotik adalah mereka yang memiliki konsen dan minat ke robotik. Mereka dikenalkan dasar bagaimana cara membuat robot, cara mendesain robotik, bahan apa yang digunakan untuk membuat robot," papar Rizal seraya menambahkan peserta yang merupakan perwakilan saka adalah pelajar dan mahasiswa.

Selain itu ada workshop pembuatan komik sejarah, fotografi, musik, dan sinematografi. Menurut Rizal,  narasumber untuk setiap workahop adalah mereka yang memiliki kemampuan mempuni dari ITB untuk robotik,  fotografer dari komunitas fotografer, dan seni musik dari seniman Jakarta. 

"Harapan kami peserta Saka Widya Bakti akan menjadi triger, dimana setelah mereka kembali ke daerah dapat mengimbaskan apa yang didapat ke teman-teman di daerahnya," ujarnya. (MC Babel/MM/Riza/HS)