Gubernur Erzaldi Buka Seminar Nasional Kolaborasi Menuju Lada Indonesia Yang Berdaya Saing

:


Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Jumat, 23 November 2018 | 06:28 WIB - Redaktur: Tobari - 296


Bangka Tengah, InfoPublik - Dalam rangka Pepper Day atau Hari Lada Tahun 2018, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman membuka secara Resmi Seminar Nasional dengan Tema “Kolaborasi menuju Lada Indonesia yang Berdaya Saing”.

Acara Pembukaan Seminar Nasional di Ballroom Restauran Gale-gale, Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (22/11/2018) pagi tersebut, ditandai dengan pemukulan Gong oleh Gubernur Erzaldi.

Kegiatan ini, diselenggarakan oleh Pemprov Babel bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan , dan dihadiri Staf Ahli Hubungan Internasional Kemendag Doddy Edward, Plt. Direktur Perundingan Apec Organisasi Internasional Kemendag RI Deny Wachyudi Kurnia.

Selain itu juga hadir Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Kemendag Retno Rukmawati, Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura, Kemenko Bidang Perekonomian Willistra Danny, Ketua Dewan Rempah Indonesia Bambang Sulistiono, Verstegen Indonesia/Asia, Evert Jan Verschuren, dan Bupati/Walikota se-Babel, serta diikuti oleh Pelaku Usaha Perladaan.

Dalam sambutannya, Gubernur Erzaldi menyatakan Lada yang menjadi komoditas Utama Babel, saat ini menjadi penopang transformasi bidang Pertambangan ke sektor Pariwisata.

Permasalahan Lada jangan terus terkooptasi oleh persoalan harga yang kerap berfluktuasi, tetapi bagaimana caranya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi Lada, sehingga walaupun harga fluktuatif, para petani tetap mendapatkan untung.

Pemerintah, telah melakukan berbagai upaya dalam rangka peningkatan produksi lada ini, salah satunya adalah melalui Program Resi Gudang, pendampingan cara tanam Lada yang baik dan benar, hingga pemasaran.

Untuk pemasaran ini, Gubernur meminta bantuan kepada Kemendag RI, juga perhatian terhadap ekportir Lada.

Guna menjaga kualitas Lada Babel, terkenal dengan tingkat kepedasan yang mencapai 7%, dan dulu diminati oleh Pasar Eropa dan Amerika, Gubernur juga meminta kepada Kemendag RI agar Lada Babel jangan diekspor melalui pelabuhan lain, selain Pelabuhan Pangkalbalam dan menggalakkan Operasi Hak Paten untuk Lada Babel.

Kebangkitan Lada ini, ditambahkan Gubernur Erzaldi, adalah bukan semata-mata akan kenaikan harga, tetapi bagaimana cara menanam Lada yang lebih baik dan benar.

Kita dampingi dan bimbing petani Lada kita agar produksinya meningkat, dan salah satu targetnya adalah mencapai produksi di atas negara-negara tetangga, yaitu tiga ton per hektare per tahun.

Semoga, usaha provinsi, kabupaten/kota se-Babel, 9 provinsi penghasil Lada ini, dapat terwujud. “Mari kita bertemu bersama, kolaborasi bersama, sehingga Lada ini menjadi seperti komoditas komoditas lain, yang diperhatikan secara khusus oleh Pemerintah Pusat,” ajak Erzaldi.

Gubernur Erzaldi berharap pada Pepper day (Hari Lada) 2018 ini, dapat menghasilkan suatu usulan yang membuahkan kebijakan yang pro kepada Petani, pro kepada eksportir Lada dan pro kepada komoditi Lada, sehingga dapat mengembalikan kejayaan Lada dan memberikan manfaat kepada masyarakat dunia.

Selain Diskusi Panel, pada acara Pepper Day itu juga ditampilkan Gelar Produk dan Konsultasi mengenai Lada serta lomba mewarnai untuk anak - anak. (MC Babel/Lulus/HS/toeb)