:
Oleh MC KAB BADUNG, Senin, 22 Oktober 2018 | 16:17 WIB - Redaktur: Tobari - 525
Mangupura, InfoPublik - Untuk mengoptimalkan keamanan dan kenyamanan wisatawan di pantai, Pemkab Badung melalui Dinas Pariwisata menggelar Pelatihan Penyelamatan Wisata Tirta ke-43 di Kuta, Jumat (19/10).
Pelatihan yang diikuti 73 orang ini dibuka Kadis Pariwisata yang diwakili Kabid Sumber Daya Pariwisata I Nyoman Suardana. Hadir Badan SAR Kabupaten Badung, perwakilan Camat Kuta, Lurah Kuta, Legian dan Seminyak, Bendesa Adat Kuta dan para pelaku pariwisata di Kabupaten Badung.
Kadis Pariwisata Badung dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Sumber Daya Pariwiata Nyoman Suardana menyatakan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang menjadi penggerak perekonomian masyarakat Badung.
Untuk itu keamanan dan kenyaman menjadi syarat mutlak bagi suksesnya penyelenggaraan kepariwisataan, terlebih bagi Badung yang menjadi daerah tujuan pariwisata dunia.
Pemkab Badung juga sudah berkomitmen bahwa keamanan dan kenyaman harus menjadi prioritas dan mendapat perhatian khusus di setiap kawasan akomodasi, objek wisata, daya tarik wisata termasuk pada daya tarik wisata tirta.
Pantai dan laut di Badung memiliki pesona tersendiri bagi sebagian wisatawan dengan atraksi wisatanya, seperti surfing, water sport, berenang dan atraksi wisata air lainnya. Makanya keamanan dan kenyamanan wisata tirta sangatlah penting.
Untuk itu pihaknya terus meningkatkan kemampuan para petugas penyelamat wisata tirta dengan memberikan pelatihan-pelatihan. Pemerintah juga berupaya meningkatkan sarana dan prasarana sehingga petugas ini benar-benar bisa menjaga wisatawan saat menikmati keindahan pantai dan laut di Badung.
Wisata bahari mengandung cukup banyak risiko, tentu ini harus dikelola, sehingga ada jaminan layanan keselamatan yang memadai bagi wisatawan.
Sejauh ini, Suardana menyebut para petugas yang dimotori Balawista Badung telah menunjukan dedikasi dan pengabdian yang amat tinggi terhadap pelaksanaan tugas-tugasnya. Hal ini ditunjukan dengan berbagai prestasi dalam kompetisi petugas penyelamat pantai.
“Selain untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, prestasi para penyelamat pantai ini tentu harus dijaga dan ditingkatkan,” pintanya.
Sementara Ketua Panitia IAG Dewi Chrinadi dalam laporannya menyatakan Balawista Badung telah berdiri sejak tahun 1972 pada 28 Oktober ini akan merayakan HUTnya yang ke 45 tahun.
Sebelum balawista ini dulu bernama Waja Surf Live Saving Guard yang digagas oleh Bapak I Gd Berata bersama kawan-kawan dan dengan berkembangnya pariwisata di Bali khususnya Badung, makanya life guard ini lebih dikenal dengan nama Badan Penyelamat Wisata Tirta atau Balawisata.
Balawista ini sepenuhnya berada di bawah Koordinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. “Pengamanan ini merupakan wujud kongkrit Badung untuk meningkatkan layanan keselamatan bagi peminat pariwisata di obyek wisata khususnya di pantai dan laut,” katanya sembari menambahkan Badung saat ini memiliki 168 orang anggota penyelamat dengan 24 pos pengawas.
Pelatihan sendiri diadakan selama 10 hari dengan 75 peserta. Pelatihan dibagi menjadi 3 tingkat, kelas pertama tingkat dasar (resuscitation), kedua tingkat lanjutan (live saving) dan ketiga tingkat madya (bronze). (MC Badung/toeb)
.