Penandatanganan MoU Dalam bidang Kesehatan

:


Oleh MC KAB BADUNG, Senin, 1 Oktober 2018 | 15:37 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 1K


Mangupura, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Badung bersama Universitas Udayana (Unud) melaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU). Mengakui MoU ini Pemkab. Badung menghibahkan alat-alat kesehatan (Alkes) senilai Rp 55,4 miliar kepada Rumah Sakit (RS) Unud. Diharapkan dapat mengoptimalkan operasional Rumah Sakit Unud, serta mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan khususnya di wilayah Badung Selatan.

Penandatanganan MoU dilakukan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Rektor Unud Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), dalam acara peresmian Rumah Sakit Unud, di Jimbaran, Kuta Selatan, Sabtu (29/9) lalu. Untuk peresmian RS Unud dilakukan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristekdikti RI) Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak, ditandai penandatanganan prasasti. 

Bupati Badung Giri Prasta memberikan apresiasi atas kehadiran Menristekdikti RI Prof. H. Mohamad Nasir dan meresmikan Rumah Sakit Unud. Giri Prasta menyampaikan bahwa, Pemkab Badung sangat mendukung program Nawa Cita Presiden RI dengan "Revolusi Mental Indonesia Hebat". Ini disikapi sederhana, dengan kebijakan-kebijakan yang mengurangi beban masyarakat, baik kebutuhan pribadi maupun komunal masyarakat, salah satunya dibidang kesehatan. Badung telah melaksanakan program tri kona (lahir, hidup, mati). Untuk administrasi kependudukan, badung sudah punya program Aku Sapa (administrasi kependudukan satu paket).

"Ini kami lakukan Totalitas sehingga melahirkan di Kabupaten Badung tidak mengenal Ras atau Agama, semua penduduk mendapat pelayanan yang sama," terangnya.

Pelayanan kesehatan bagi masyarakat baik di puskesmas, RSUD Mangusada, RSUP Sanglah maupun RS yang diajak kerjasama, klinik dokter umum swasta 24 jam termasuk di Rumah Sakit Universitas Udayana ini, berapapun menghabiskan biaya ditanggung Pemkab Badung. Selain itu Bupati juga mengeluarkan kebijakan santunan bagi penunggu pasien per hari 200 ribu untuk pasien rawat inap di kelas 3. Untuk kematian diberikan santunan kematian 10 juta sekaligus mendapat akte kematian dan perubahan KK.

"Tri Kona di Badung ditanggung sepenuhnya oleh pemkab badung," tegasnya.

Untuk menjamin kesehatan masyarakat disetiap desa telah diberikan ambulance siaga lengkap dengan dokter, bidan dan perawat. Di tahun 2019 akan digerakan BPOM untuk meninjau dan mengawasi peredaran makanan di masyarakat untuk menjamin mutu dan kehigienisan produk sehingga derajat kesehatan masyarakat akan meningkat.

"Dengan terlaksananya ini kami Pemkab. Badung tahun ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat dengan dianugerahi penghargaan dibidang kesehatan yakni Universal Health Coverage (UHC) oleh BPJS Pusat, dari 34 provinsi dan 508 Bupati/Walikota se-Indonesia, Kabupaten Badung mendapatkan peringkat pertama," jelas Bupati.

Menristekdikti RI Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak memberikan apresiasi luar biasa kepada Bupati Badung atas program-program yang telah dipaparkan dalam kaitan untuk meningkatkan kesehatan dan pelayanan terhadap masyarakat. Program yang luar biasa ini harus dicoba di tempat lain dan ini bisa dijadikan salah satu benchmark pada kabupaten-kabupaten lain. Dijelaskannya juga dalam mengelola rumah sakit ada banyak faktor yang harus diselaraskan dan perlu sinergitas antara berbagai stakeholder dan penyedia jasa yaitu para dokter, infrastruktur, sistem layanan dan masyarakat yang akan terlayani.

"Ini harus terintegrasi sehingga akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Mudah-mudahan Kabupaten Badung menjadi percontohan di Indonesia tentang kesehatan dan pendidikan," ungkapnya.

Sementara Rektor Unud Prof. Raka Sudewi melaporkan tentang perkembangan Rumah Sakit Universitas Udayana, yang berawal dari cita-cita memiliki wahana pendidikan bagi profesi dokter dan tenaga kesehatan dilingkungan Universitas Udayana sampai dengan realisasinya sebagai RS tipe C. Dalam waktu dekat akan melakukan akreditasi SNARS, untuk aturan dalam melangkah sebagai Rumah Sakit berstandar Nasional dan Internasional. RS Unud ini dibangun mulai tahun 2009, dan sebenarnya telah dibuka pada bulan Mei 2012. Tetapi operasional rumah sakit belum bisa optimal.

"Kami berterima kasih dengan adanya Pendatanganan MoU kesepakatan bersama dengan pemerintah Kabupaten Badung, melalui Bapak Bupati kami menerima bantuan hibah alkes senilai Rp 55,4 miliar pada APBD Perubahan tahun 2018 ini," ungkapnya.

Disampaikannya juga keunggulan Rumah Sakit Unud adalah poliklinik travel medicine atau cabang ilmu kedokteran mempelajari berbagai aspek berkaitan dengan kesehatan wisatawan baik itu pra travel, post travel, maupun during traveling. Lanjut dijelaskan bahwa proses pengajuan kerjasama Rumah Sakit sebagai PPK 2 atau penyedia pelayanan kesehatan tingkat 2 dengan BPJS sedang berlangsung. Diharapkan akan terealisasi dalam waktu dekat sehingga dapat melayani pasien BPJS. Selain kerja sama dengan BPJS tentu pengelola akan mengajukan kerjasama dengan Kabupaten Badung. Sehingga dapat melayani jaminan kesehatan Kabupaten Badung yaitu Krama Badung Sehat (KBS).