:
Oleh MC PROV JAWA TENGAH, Kamis, 26 Juli 2018 | 10:29 WIB - Redaktur: Kusnadi - 639
Boyolali, InfoPublik – Komisi IX DPR RI, Selasa (24/7) meninjau pelayanan kesehatan jamaah haji Embarkasi Solo di Asrama Haji Donohudan. Pelayanan kesehatan yang ditinjau antara lain proses pemeriksaan kesehataan jamaah haji, fasilitas layanan kesehatan, dan katering.
Ketua Tim Rombongan Kunjungan Kerja Drs H Irgan Chairul Mahfiz MSi didampingi Plt Asisten Kesra Heru Setiadhie menyampaikan, secara umum, pelayanan kesehatan di Asrama Haji Donohudan sudah baik. Tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinas Kesehatan dan pihak asrama haji bisa koordinasi dengan baik.
“Saya lihat semangat semua para pengelola. Baik dari kesehatan haji KKP, pihak asrama haji bisa berkoordinasi dengan baik. Ada Dinas Kesehatan, baik dari Jateng maupun Yogya,” kata Irgan.
Namun, yang menjadi temuan pihaknya, ternyata jamaah haji asal DIY, tidak mengenakan gelang penanda kondisi kesehatan sejak dari daerahnya. Semestinya, gelang tersebut, dikenakan sejak dari daerah. Terutama, bagi yang kesehatannya berisiko tinggi (risti).
“Di DIY, mungkin belum diberitahu Dinkes masing-masing untuk bisa melengkapi jamaah dengan gelang, khususnya bagi yang risti. Harusnya gelang itu disediakan di daerah. Di sini hanya untuk ngecek kesehatan haji saja. Kan sudah ada sistemnya. Jadi seharusnya tidak di sini dipakaikan gelang itu,” beber dia.
Untuk di Jawa Tengah, lanjutnya, hal itu sudah dilakukan. Artinya, Jawa Tengah peduli terhadap kondisi kesehatan para jamaah calon haji. Apalagi, mengenakan gelang penanda kondisi kesehatan itu sudah menjadi prosedur yang menjadi ketetapan dan kesepakatan di tingkat pusat maupun daerah.(MC Prov Jateng/Kus)