Rajut Persatuan Umat Muslim Sambut Pilkada Jateng 2018

:


Oleh MC KAB JEPARA, Rabu, 28 Maret 2018 | 14:58 WIB - Redaktur: Tobari - 417


Jepara, InfoPublik - Tidak lama lagi rakyat Jawa Tengah akan merayakan pesta demokrasi tingkat daerah, yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jateng 2018, yang akan diselenggarakan pada 27 Juni 2018 mendatang.

Hajat lima tahunan ini, sudah seharusnya disambut dengan sukacita karena merupakan media bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasi. Namun, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tetaplah menyisakan kekhawatiran akan potensi munculnya konflik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

Oleh sebab itu, Pemkab Jepara terus mengajak kepada seluruh umat khususnya umat Islam di Kabupaten Jepara, agar tidak mudah terhasut terhadap isu-isu yang dapat memecah belah persatuan. 

Masyarakat Jepara, masyarakat Jateng. Jangan sampai dengan ada perbedaan pilihan, perbedaan pandangan ini menjadikan hubungan dengan siapa saja jadi jotak-an (berseteru/berselisih). Ini sangat bahaya. 

"Kami (Pemkab) berharap, marilah kita sebagai pemilih aktif yang baik,” kata Asisten III (Administrasi) Edy Sujatmiko, saat menyampaikan pesan Bupati Ahmad Marzuqi pada kegiatan istigosah mujahadah, di Pendapa Kabupaten, Selasa (27/3) malam.

Pihaknya berharap, melalui istighotsah mujahadah dan doa bersama yang rutin diselenggarakan akan mampu menjauhkan Jepara dari segala marabahaya. Sehingga akan terwujud masyarakat yang aman, damai, dan makmur. 

“Ini merupakan sarana pertemuan, antara masyarakat, alim, ulama, dan pemerintah. harapan kami, karena kita senantiasa bersama-sama bermunajat kepada Allah Swt. insya Allah kita akan senantiasa nyaman, sejahtera lahir dan batin,” ujar Edy.

Terkait dengan persatuan umat dan menjaga kenyaman serta ketentraman umat. Lebih lanjut Edy menyampaikan, pada 1 Maret yang lalu Kabupaten Jepara telah memiliki sudah lembaga baru. Lembaga baru tersebut bernama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Jepara.

Menurut Edy yang juga selaku ketua DMI Kabupaten Jepara, menjelaskaan bahwa DMI adalah sebuah lembaga yang bertujuan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat dan persatuan umat. 

Dalam waktu dekat ini, pihaknya juga telah merencanakan mengadakan sosialisasi pembentukan badan dewan masjid yang ada di kecamatan maupun didesa-desa.

“Sehingga tahu, di masjid tidak digunakan untuk memberikan ajaran-ajaran radikal, kekerasan. Tetapi betul-betul bahwa ajaran Islam rahmatan lil alamin. Sehingga masjid menjadi penentram, pemersatu bangsa ataupun masyarakat Jepara,” tutur dia.

Dalam kegiatan yang dihadiri ribuan umat muslim Kabupaten Jepara itu, hadir juga Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jepara Mashudi, Kabag Kesra Setda Lukito Sudi Asmara, dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta jajarannya.

Istigosah mujahadah malam itu, dipimpin oleh KH. Masduki Fadlan Al-Hamil, mauidhoh hasanah oleh KH. Mukharor dari Desa Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan, pembaca ayat suci Al Qur'an oleh Ananda Rofiqotun Nisa, serta diisi oleh hadrah Al Miftah dari Desa Tunggul Pandean, Kecamatan Nalumsari. (DiskominfoJepara|AchPr/toeb)