Cegah Stunting dengan Perbaikan Gizi dan PHBS

:


Oleh MC PROV JAWA TENGAH, Selasa, 13 Maret 2018 | 09:31 WIB - Redaktur: Kusnadi - 540


Surakarta, InfoPublik – Cuaca yang cukup terik tidak menyurutkan semangat para ibu yang tinggal di RW I Gondang, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari untuk memeriksakan kesehatan putera-puterinya yang masih balita di Posyandu “Permata Bunda”, Senin (12/3). Antusiasme para ibu bertambah ketika posyandu tersebut dikunjungi Wakil Presiden Dr Drs H Muhammad Jusuf Kalla beserta istri Hj Mufidah Jusuf Kalla, didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP.

Sebelum orang nomor dua di Indonesia itu tiba, setidaknya sudah ada 15 ibu yang memeriksakan kesehatan balita mereka. Mulai dari penimbangan dan pengukuran tinggi badan, hingga pemberian makanan tambahan (PMT) berupa menu pangan lokal bergizi oleh kader posyandu.

Ketua Posyandu Permata Bunda, Partini, menjelaskan, setiap bulannya terdapat sekitar 45 balita yang rutin diperiksa kesehatannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan pagi itu, balita-balita tersebut dinyatakan sehat.

Wapres Jusuf Kalla menerangkan, pemeriksaan kesehatan balita rutin di Posyandu merupakan upaya untuk memantau ada atau tidaknya anak-anak yang tumbuh kerdil (stunting). 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, sejak bayi atau pada 1.000 hari pertama kehidupan. Sehingga pertumbuhan mereka tidak seperti anak seusianya. Stunting baru nampak setelah anak berusia dua tahun.

Persoalan stunting memperoleh perhatian serius pemerintah di Indonesia karena data riskesdas pada 2013 yang dirilis oleh kementerian kesehatan menyebutkan 37 persen atau sekitar sembilan juta balita di Indonesia mengalami stunting.

“Ini upaya kita untuk menjaga balita agar tidak stunting atau kerdil. Salah satu warning yang sudah diberikan oleh WHO bahwa Indonesia potensi stunting itu tinggi. Karena itu, kita di masyarakat harus aktif untuk menjaga anak-anak balita kita,” terangnya.

Wapres menambahkan, upaya penanganan anak kerdil akan menjadi program nasional. Orang tua, kader posyandu, bersama pemerintah berupaya memastikan kecukupan asupan gizi, lingkungan yang bersih, ketersediaan sanitasi, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) untuk mendukung tumbuh kembang anak.

“Program ini akan dijadikan program nasional. Perbaikan gizi, lingkungan, dan sanitasi serta air bersih bagi kehidupan anak-anak kita harus dijamin. Seperti di posyandu ini sangat baik, 45 balita yang dijaga dan diperiksa setiap bulannya,” pungkasnya sembari memantau langsung tahap penimbangan, pengukuran tinggi badan, dan PMT bagi balita.(MC prov Jateng/Kus)