:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Minggu, 4 Maret 2018 | 11:48 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 527
Semarang, InfoPublik – Plt Gubernur Jawa Tengah, H Heru Sudjatmoko meminta Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) untuk bersinergi dengan jajaran pemerintah provinsi dan seluruh organisasi wanita dalam mendukung pembangunan daerah.
“Sebagai wadah organisasi wanita, saya berharap BKOW Jateng harus dapat selalu bersinergi dengan jajaran pemerintah dan seluruh jajaran organisasi wanita di dalam mendukung program-program pembangunan pemerintah, termasuk juga upaya menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Lebih khusus lagi di kalangan wanita dan juga derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat terutama untuk kaum wanita,” katanya melantik Ketua BKOW Provinsi Jateng Periode 2018-2023 di Gedung Wanita Semarang, Selasa (27/2).
Terpilih sebagai Ketua Umum BKOW Jateng yang baru, Sudarli Heru Sudjatmoko menggantikan Tuty Hendrawan.
Dukungan yang diharapkan Heru terutama dalam penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, peningkatan derajat kesehatan, serta pendidikan kaum wanita di Jateng.
Menurut Heru, penurunan angka kemiskinan harus dikeroyok antara pemerintah dengan seluruh kalangan dan organisasi masyarakat, karena keterbatasan anggaran pemerintah tidak akan mampu menyelesaikan seluruh persoalan yang ada. Untuk itu, BKOW dituntut mampu merangkul kaum wanita dan memberikan pelatihan kewirausahaan agar mampu menciptakan kesempatan kerja bagi diri, keluarga, dan lingkungannya.
“BKOW bisa memberikan pelatihan bisnis online yang lagi ‘in’ agar mampu mengurangi jumlah pengangguran yang berdampak juga pada penurunan jumlah penduduk miskin,” ujarnya.
Disamping sinergi pemerintah dengan kelompok-kelompok masyarakat, upaya penurunan angka kemiskinan dan pengangguran akan lebih efektif jika ada penguatan kelembagaan di tingkat bawah. Sebab di tingkat bawah itulah masalah-masalah kemiskinan tersebut muncul.
Dicontohkan Heru adalah pemberdayaan pengurus RT/RW akan sangat bermanfaat untuk mendeteksi warganya yang tergolong tidak mampu, berikut kondisi dan persoalan yang dihadapi oleh warga tersebut. Lingkup yang sangat kecil ini memudahkan mereka untuk mencarikan solusi yang terbaik bagi masyarakat miskin agar bisa lepas dari jeratan kemiskinan.
“(Ketua) RT akan tahu, katakanlah disitu ada 50 KK yang miskin 20 persen berarti ada 10 KK, itu bisa didalami miskinnya seperti apa, masih usia subur atau tidak? Kalau masih usia subur sudah ber-KB apa belum, karena kalau miskin tidak ber-KB setiap tahun punya anak maka akan muncul orang miskin baru,” tuturnya.
Mantan Bupati Purbalingga itu berharap dengan penguatan kelembagaan di tingkat bawah akan dapat menjaring permasalahan kemiskinan yang sebenar-benarnya. Sehingga program pengentasan kemiskinan dari kelembagaan di tingkat atas dapat disalurkan sampai ke bawah dan tepat pada sasaran.
“Jadi program-program dari atas bisa di breakdown sampai ke sana dan itu perlu diperkuat. Kalau tidak, nggak akan jalan. Kalau menengah ke atas tidak bisa menjaring permasalahan yang sebenar-benarnya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum BKOW Jateng yang baru dilantik Sudarli Heru Sudjatmoko mengatakan dirinya akan berupaya untuk mendorong BKOW terus bersinergi dengan pemerintah dan organisasi wanita lainnya agar terus mendukung program-program pembangunan yang digalakan pemerintah. (MC. Jateng/TR)