:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 7 Februari 2018 | 15:33 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 461
Semarang, InfoPublik – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus mendorong masyarakat berwirausaha. Sebab peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat dapat diperhitungkan. Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyebut perputaran uang UMKM di Jateng mencapai Rp153 triliun.
“Potensi UMKM yang ada di Jateng akan menggelindingkan usaha rakyat. Bahkan saat krisis ekonomi 1998 melanda, UMKM mampu bertahan di tengah guncangan ekonomi global,” kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat dialog interaktif di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Selasa (6/2).
Pada dialog interaktif program “Mas Ganjar Menyapa” bertajuk “UMKM, dari Rakyat untuk Jateng” itu, Gubernur Ganjar menyebutkan, potensi UMKM yang tersebar di Jateng dengan produk yang didominasi batik, makanan, dan kerajinan tangan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 900 ribu orang, dengan perputaran uang UMKM mencapai Rp153 triliun.
Ditambahkan, reformasi birokrasi yang digulirkan Pemprov Jateng sudah berjalan, termasuk perhatian pada sektor UMKM. Sebab, para pelaku UMKM adalah orang-orang yang berdikari sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah. Salah satunya keberadaan UMKM Center di Kota Semarang.
Para pelaku UMKM, jelas Ganjar, tidak hanya dapat menjual produknya di UMKM Center, tapi juga ketika butuh berbagai informasi, baik mengenai pengembangan, kemasan produk, akses permodalan dan lainnya. Di tempat itu, ada konsultan yang siap memberikan penjelasan kepada pelaku UMKM.
“Banyak orang yang belum mengetahui bahwa ada fasilitas bagi pelaku UMKM di setiap dinas. Jika ada masalah-masalah seputar UMKM, mereka bisa datang ke kantor dinas terkait untuk berkonsultasi,” kata gubernur.
Mantan anggota DPR RI ini menjelaskan, terdapat beberapa hal penting dalam pengembangan UMKM yaitu, permodalan, kemasan, legalitas produk, dan SDM. Pemprov Jateng terus mendorong aspek tersebut, salah satunya melalui aplikasi produk UMKM bernama Sadewa Market.
Aplikasi berbasis android tersebut sudah mengakomodasi sekitar 800 pelaku UMKM se-Jawa Tengah. Untuk produk pertanian pun sudah ada aplikasi Regopantes.com dan Eragano.com. Sektor UMKM dengan beragam produknya, diyakini mampu memberikan dorongan dan membangun kemandirian perekonomian rakyat.
“Sedangkan dari sisi pemasaran nonkonvensional bisa dilakukan melalui pameran-pameran yang diselenggarakan pemerintah di berbagai event,” imbuh Gubernur.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga membantu para UMKM mengakses permodalan. Di antaranya bantuan Kredit Mitra Jateng 25, Jamkrida, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan kucuran kredit bunga rendah tanpa jaminan tersebut, para pelaku UMKM diharapkan mereka tidak kesulitan memperoleh modal guna mengembangkan usaha.
Ganjar menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah merilis jumlah usaha atau perusahaan di Jawa Tengah pada 2017 mencapai 4,17 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4,13 juta atau 98 persennya merupakan usaha mikro kecil, dan lainnya adalah usaha menengah besar. (MCJateng/Elvira)