Minimalkan Korban Jiwa, Penyandang Disabilitas Dilatih Tanggulangi Bencana

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Selasa, 23 Januari 2018 | 11:29 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 437


Boyolali, InfoPublik – Kesadaran terhadap potensi-potensi ancaman bencana di lingkungan sekitarnya harus terus ditumbuhkan dan ditingkatkan di kalangan masyarakat, tak terkecuali penyandang disabilitas. Karenanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan penanggulangan bencana bagi penyandang disabilitas se-Jateng di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin (22/1).

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP sangat mengapresiasi antusiasme peserta yang mengikuti pelatihan itu. Menurutnya, pelatihan tersebut sangat penting karena penyandang disabilitas akan memiliki modal berharga untuk menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.

Tidak hanya itu, para peserta nantinya bisa menularkan ilmu penanggulangan bencana yang didapat kepada para penyandang disabilitas lain yang ada di komunitas dan lingkungan masing-masing. Sehingga dapat meminimalkan korban jiwa saat terjadi bencana.

“Saya berharap satu per satu nanti aktif di kelas, bertanya, setelah itu berlatih. Setelah berlatih akan terampil dan kita harapkan bisa mengajari teman-temannya,” katanya kepada ratusan peserta penyandang disabilitas.

Ganjar juga meminta latihan dilakukan secara rutin minimal tiga bulan sekali, agar masyarakat siap menghadapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu. Di negara maju, pelatihan kebencanaan sudah rutin dilakukan setiap enam bulan sekali.

Kepada BPBD, Ganjar meminta disusun kurikulum pelatihan penanggulangan kebencanaan mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga atas. Dengan penguasaan secara menyeluruh, masyarakat akan semakin tangguh menghadapi segala potensi kebencanaan yang ada di Jawa Tengah.

“Latihan ini mungkin kita buatkan kurikulum yang pasti. Jadi ada level dasar, menengah, sampai level atas,” ujarnya.

Ganjar juga menyampaikan, saat ini Pemprov Jateng terus mendorong agar fasilitas umum bisa lebih ramah bagi penyandang disabilitas. Dia sudah meminta agar bangunan-bangunan pemerintah diperbaiki dan ditambah akses untuk penyandang disabilitas. Sehingga mereka bisa memanfaatkannya dengan baik.

“Kita lagi mencoba memperbaiki agar seluruh bangunan pemerintah ini ramah terhadap disabilitas. Saya juga meminta bangunan yang baru sekarang memperhitungkan agar kawan-kawan penyandang disabilitas bisa memanfaatkan dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan pelatihan penanggulangan bencana diikuti sekitar 400 peserta penyandang disabilitas se-Jawa Tengah. Mereka dikelompokkan untuk mendapatkan materi prosedur penyelamatan kebencanaan.

“Mereka akan dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diberikan materi prosedur penyelamatan. Seperti, gempa bumi dan tsunami, prosedur penyelamatan gunung meletus dan angin puting beliung, serta prosedur penyelamatan banjir dan longsor,” tandasnya.