Bupati Karangasem Terima Penghargaan Bagi Simantri Berprestasi

:


Oleh MC Kabupaten Karangasem, Senin, 16 Oktober 2017 | 15:59 WIB - Redaktur: Tobari - 495


Karangasem, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Karangasem kembali menerima penghargaan, kali ini Penghargaan dan Hadiah diperoleh Gabungan Kelompok Tani Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) Mangku Kusuma Desa Menanga Kec. Rendang Karangasem.

Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilnya memperoleh predikat juara I lomba Simantri Berprestasi Tingkat Provinsi Bali tahun 2017.

Pemberian penghargaan dan hadiah/bantuan berupa lima unit mobil tanki air  dengan kapasitas 4.000 liter untuk Simantri di Kab. Karangasem yang dialokasikan bagi 5 Gapoktan Simantri di 5 kecamatan.

Dengan catatan Simantri yang mendapatkan bantuan mobil tanki tersebut, wajib untuk melayani kebutuhan air bagi kelompok Simantri yang ada di wilayahnya.

Hadiah/bantuan yang berasal dari Dana BKK Provinsi Bali itu, diserahkan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta yang diterima  langsung Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, bertempat di Gedung Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Jln. WR.Supratman, Denpasar, Sabtu (14/10).

Kadis PTPHPPB Prov.Bali Ida Bagus Wisnuardana dalam laporannya menyampaikan, sesuai arahan Gubernur, agar terus mencari inovasi dalam kemajuan dan penyempurnaan Simantri, untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan simantri. Dan sampai akhir tahun 2017 sudah ada 700 unit Simantri yang tersebar di seluruh Bali.

Inovasi tersebut, antara lain perbaikan teknik pengolahan limbah Simantri agar lebih praktis dan berkualitas, mengasuransikan ternak Simantri, dan melengkapi instalasi biogas bekerjasama dengan Fakultas Teknik Univ.Udayana.

Bupati Mas Sumatri memaparkan situasi terkini di Kab. Karangasem, yakni semenjak Gunung Agung ditetapkannya statusnya menjadi awas pada tanggal 22 September 2017 yang lalu. Masyarakat Karangasem sempat dilanda kepanikan yang luar biasa, dan pengungsian terjadi besar-besaran dan menyasar hampir seluruh wilayah di Prov. Bali,

”Di tengah kepanikan itu, banyak warga masyarakat yang mengungsikan ternaknya ke lokasi yang dianggap aman secara mandiri. Namun tidak sedikit pula yang terpaksa menjual ternaknya (khususnya sapi) dengan harga yang rendah. Kami prihatin, kenapa orang tega mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain,”ucapnya.

Untuk mengantisipasi akan hal itu, Pemerintah telah membentuk Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka siaga erupsi gunung Agung dengan tujuan untuk penanganan evakuasi ternak.

Menurut laporan, sampai saat ini baru sekitar 4.841 ekor sapi, 509 ekor kambing, dan 196 ekor babi yang sudah dievakuasi dan ditempatkan di 43 titik penampungan yang tersebar di seluruh Bali.

Akan tetapi masih ada sekitar 16.165 ekor sapi, 4.289 ekor kambing dan 2.362 ekor babi yang belum terevakuasi, karena berbagai kendala di antaranya pemilik ternak merasa wilayahnya masih aman dan ada rasa kekhawatiran ternaknya tidak mendapatkan pakan ternak secara berkelanjutan.

Lewat kesempatan ini, Bupati menyampaikan terimakasih kepada kelompok tani Mangku Kusuma, Desa Menanga Kec. Rendang, yang telah ditetapkan sebagai juara I dalam lomba Simatri Tingkat Provi si Bali Tahun 2017.

“Saya sangat bangga karena di tengah ancaman erupsi Gunung Agung, ternyata kelompok tani di Kabupaten Karangasem masih mampu mewujudkan prestasi di tingkat Provinsi Bali,” ujar Bupati Mas Sumatri, dan berharap mudah-mudahan prestasi yang telah diraih dapat memotivasi kelompok tani lain untuk lebih maju lagi.

Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta pada kesempatan itu mengatakan rasa gembira walaupan belum puas, karena program simantri sebagai salah satu prioritas dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan pengentasan kemiskinan di Provinsi Bali telah berkembang dengan baik. Sampai akhir tahun 2017 ini, telah terbentuk 701 unit simantri di seluruh kabupaten/kota seluruh Bali.

Penilaian dan pemberian penghargaan ini, disebutnya, hanyalah salah satu sarana untuk memotivasi Gapoktan Simantri dan masyarakat petani secara menyeluruh untuk meningkatkan semangat kerja dan bergotong royong.

“Saya harapkan melalui penilaian secara berkelanjutan akan terdapat peningkatan kualitas pengelolaan yang meningkatkan hasil produksi dan akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota,” katanya.

Kita juga masih prihatin dengan kondisi Gunung Agug saat ini, banyak Simantri yang ada di daerah rawan  terancam keberadaannya, namun demikian kita memaklumi dan tetap akan mendorong simantri-simantri tersebut untuk maju lagi setelah situasi alam kondusif. (Humas Protokol Setda Kab. Karangasem/toeb)