:
Oleh MC Kabupaten Karangasem, Jumat, 13 Oktober 2017 | 13:02 WIB - Redaktur: Kusnadi - 612
Karangasem, infoPublik - Sukiman, salah satu relawan Pasag Merapi membagi informasi dan pengalamannya menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi di Posko Tanah Ampo, Karangasem, Kamis (12/10), diikuti Dandim, unsur Polisi, PMI, BNPB, BPBD, Kemenkominfo, Diskominfo Karangasem, dan Pramuka.
Dalam kesempatan ini, Sukiman memberikan konsep dan pemahaman bagaimana cara hidup nyaman walaupun berada di bawah ancaman meletusnya gunung api.
Dijelaskannya, agar bisa nyaman, kita perlu mengenali ancaman yang ada, dari bagaimana dan kapan ancaman datang, kapan ancaman pergi. Untuk itu diperlukan distribusi informasi real time yang bisa langsung sampai kepada masyarakat misalnya untuk wilayah lereng Merapi yang masih belum tersentuh kecanggihan gadget, informasi paling tepat disiarkan melalui radio.
Setiap jeda program, stasiun radio menyiarkan pesan layanan masyarakat tentang erupsi dan langkah-langkah evakuasi – mulai dari menyelamatkan ternak, lansia, hingga anak-anak.
Menurutnya, radio bukan sekadar mengudarakan informasi, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat agar tangguh dan mandiri dalam mengurangi risiko bencana.
Sukiman menuturkan, tidak hanya melatih evakuasi, tapi para relawan merapi juga membantu membuatkan rekening Tabungan Siaga Bencana untuk warga desa sebagai bekal mereka dalam pengungsian. Semuanya dipersiapkan sejak dini agar setiap keluarga bisa menopang hidupnya sendiri selama bencana tanpa terlalu berharap belas kasih dari sumbangan bencana.
Dalam kesempatan itu, Sukiman menunjukkan video detik-detik meletusnya erupsi Gunung Merapi yang disertai munculnya awan panas (wedhus gembel), kondisi masyarakat di pengungsian sampai kondisi desa pasca bencana.
Ditambahkannya, masyarakat Karangasem diharapkan tidak panik menghadapi ancaman erupsi Gunung Agung, karena begitu banyak berkah yang diberikan dibalik musibah letusan gunung api, yakni melimpahnya pasir dan batu yang bisa digunakan membangun rumah hingga suburnya tanah akibat hujan abu vulkanik. (MC Karangasem/Leoni/Kus)