Rayakan HUT ke-41, Desa Pasir Sakti Gelar Kirab Budaya dan Doa Bersama

:


Oleh MC KABUPATEN LAMPUNG TIMUR, Senin, 25 September 2017 | 06:52 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 958


 

 

Lampung Timur, Infopublik - Guna memeriahkan HUT ke-41 Desa Pasir Sakti yang bertepatan dengan tahun baru hijriyah yang juga dalam penanggalan disebut satu suro, Pemdes mengelar doa bersama untuk memohon rahmat serta hidayah Tuhan yang Maha Esa demi keselamatan dan keutuhan masyarakat Indonesia khusunya Desa Pasir Sakti.

Acara yang berlokasi di halaman Balai Desa Pasir Sakti itu dilaksanakan pukul 15:00 wib tanggal 22 September 2017, dengan pemimpin doa Ky Ridwan selaku tokoh agama Desa Pasir Sakti.

Acara doa bersama itu turut dihadiri oleh Titin Wahyuni selaku Camat Pasir Sakti, Kanit Binmas Polsek Pasir Sakti Brigpol Edy Siswanto, Sapuan Zamzani yang merupakan tokoh masyarakat desa setempat dan sesepuh Desa Pasir Sakti.

Kepala Desa Pasir Sakti Suwarto menyampaikan, kegiatan doa bersama ini dalam rangka memperingati hari jadi Desa Pasir Sakti yang ke 41 dan pada kegiatan tahun ini digelar kirab budaya, doa bersama, pagelaran wayang kulit semalam suntuk dan dilanjutkan dengan ruwat desa.

"Berbagai acara ini untuk memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa semoga semua aktifitas sehari-hari yang kita lakukan akan mendapat berkah-Nya, amin," ujar Suwarto.

Titin Wahyuni selaku Camat Pasir Sakti menyampaikan, dirinya ikut mengapresiasi kegiatan doa bersama dalam rangka memeriahkan HUT ke-41 Desa Pasir Sakti dan juga menyambut datangnya tahun baru hijriah.

"Sudah sepatutnya kita bersama mengelar doa kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua syukur yang telah diberikan kepada kita semua dan demi keselamatan bagi Bangsa dan Negara Indonesia. Dan semua masyarakat mari kita tingkatkan untuk ikut serta bergotong-royong membangun Lampung Timur yang lebih baik," ungkapnya

Warga masyarakat sekitar juga dengan antusias dan seksama mengikuti acara doa bersama yang dipimpin oleh Ky Ridwan kemudian dilanjutkan dengan berebut gunungan yang berisi berbagai macam hasil pertanian, tangkapan nelayan dan tumpeng sebagai simbol kemakmuran warga masyarakat. (masruru/tymu/Nanang)