Target Asuransi Pertanian di Blora 180 Ribu Hektare

:


Oleh MC Kabupaten Blora, Jumat, 12 Mei 2017 | 07:29 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Blora, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan Kegiatan Asuransi Pertanian (KAP) tahun ini sebanyak 180 ribu hektar. Namun program dari Kementerian Pertanian tersebut baru disanggupi 50 ribu hektare dari 24 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah.

"Menyikapi persoalan di Jawa Tengah ini masih perlu sosialisasi di lapangan kepada petani yang menggunakan asuransi pertanian. Sebab di Blora baru ada 7 kelompok tani di Bogorejo dan Jiken," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Kabupaten Blora Ngaliman.

Hal itu mengemuka dalam pertemuan teknis kegiatan bidang tanaman pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora tahun 2017 di Rumah Makan Joglo, Bangkle, Blora, Rabu (9/5).

Kegiatan pertemuan itu mulai dari pukul 10.00 hingga pukul 12.30 WIB. Pertemuan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Reni Miharti.

Turut mendampingi dalam kegiatan itu antara lain Kasi Sarana dan Prasarana Wahyu Yuwono, PT Petrokimia Gresik Haryanto, PT Pusri Setyo Aji, Jasindo dan tim dari Kementerian Pertanian Jakarta.

Kegiatan dihadiri sebanyak 50 peserta. Mereka berasal dari unsur Kepala UPTD, Petugas Verivikasi Falidasi Pupuk (PVFP), dan pendamping distributor pupuk. Dari masing-masing unsur tersebut ada sebanyak 16 orang dari 16 kecamatan se Kabupaten Blora.

Pada kesempatan tersebut Kasi Sarana dan Prasarana Wahyu Yuwono menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan sosialisasi, verifikasi dan validasi penyaluran pupuk ini untuk memberikan petuah kepada tim verifikasi dan validasi guna menggunakan pedoman teknis bagaimana kembali mencocokkan data di lapangan mulai dari tingkat distributor, pengecer hingga petani.

"Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan bahwa untuk penyerapan pupuk non urea mencapai 60%, ZA 50%, SP36 148%, Phonska 48%, dan PUB 40%. Ini sudah cukup. Urea aman 33%. Termasuk realisasi pemberian kartu tani di Baturaden kemarin segera kami realisasikan. Selama ini untuk realokasi kartu tani sangat sulit," terangnya.

Dia menerangkan, khusus untuk realokasi kartu tani perlu kiranya pemerintah menjalin kerja sama dengan PT Bank Mandiri, dan BNI. Sebab selama ini dengan PT BRI Persero. Terutama untuk wilayah jangkauan Kecamatan Cepu, Kedungtuban, dan Kradenan. Yang mana, sambung dia, daerah tersebut saat ini padinya sudah mulai ambyak. Dua bulan lagi akan mengalami musim panen.

"Ke depan mungkin nanti untuk distribusi pupuk akan dibuat seperti cara kerja yang dilakukan pertamina. Misalnya dalam subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ada jenis premium, pertamax dan pertalite," terangnya.

Sementara itu, Petugas Penjual Kabupaten (PPK) PT Pusri dari Kabupaten Blora Setyo Aji menambahkan, selama ini untuk distribusi pupuk pusri kepada petani di wilayah Kabupaten Blora aman-aman dan lancar-lancar saja. Untuk memenuhi stok pupuk petani, tambah dia, perusahaannya memiliki dua gudang. Itu antara lain berlokasi di Kecamatan Cepu (3000 ton), dan Kecamatan Ngawen (5000 ton).

"Distribusi pupuk yang kami lakukan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Perdagangan," terangnya. (MC Kab Blora/TeguhYud)