:
Oleh MC Kab Agam, Kamis, 23 Maret 2017 | 19:47 WIB - Redaktur: Tobari - 619
Agam, InfoPublik - Bupati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah mengatakan, dalam jangka waktu tiga sampai enam tahun ke depan akan mengupayakan jumlah keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau bisa berkurang menjadi 6.000 petak.
"Saat ini berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kelautan dan Perikakan Kabupaten Agam Tahun 2016 jumlah KJA di Danau Maninjau berjumlah 17.226 petak. Ini jauh melebihi daya tampung yang hanya 6.000 petak KJA," kata Bupati Agam Indra Catri saat pembahasan dan diskusi terkait pemulihan Danau Maninjau di ruangan rapat SMA Agam Cendikia, Rabu (23/3).
Aktivitas perikanan KJA merupakan penyumbang terbesar beban pencemaran di Danau Maninjau, yaitu mencapai 95% dari total beban pencemaran. Sementara sampah rumah tangga dan lainya sebesar 5%. "Ini mengakibatkan sendimen di dasar Danau Maninjau mencapai 50 juta kubik," ujarnya.
Guna menyelamatkan Danau Maninjau, Pemerintah Kabupaten Agam melakukan aksi nyata, melalui Gerakan Save Maninjau. Beberapa skenario penyelamatan Danau Maninjau telah disusun dalam 10 agenda utama, yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga KJA bisa berkurang di Danau Maninjau.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno Dt. Rajo Bandaro Basa menyampaikan, perlu dilakukan penguatan regulasi secara kelembagaan, serta koordinasi antar stake holder terkait. Di samping itu, perlu dilakukan aksi nyata, seperti pengangkatan sendimen, dan pemeliharaan, pencegahan, dan solusi lainnya.
"Kita mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Agam, karena telah banyak berbuat melakukan berbagai terobosan seperti, gotong royong, moratorium KJA, menjaga sumber air baku. Ini kami sambut positif," katanya.
Disisi lain, Direktur Irigasi Rawa Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Ir. Muhammad Mazid, menambahkan, perlu adanya dukungan dan memperkuat komitmen secara bersama dengan instansi terkait, dalam penyediaan air baku yang berkualitas dan kwantitas terjamin.(mc agam/toeb)