Pemkab Rohul Putuskan Arsanik Sebagai Kepala Desa Sangkir Terpilih

:


Oleh Prov. Riau, Rabu, 11 Januari 2017 | 10:12 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 293


Rokan Hulu, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Rohul memutuskan Arsanik SH sebagai Kepala Desa Sangkir terpilih.Hal ini ditegaskan Kepala Bidang Pemerintahan BPMPD Rohul, Arie Kurnia kepada wartawan, Selasa (10/1).

Diterangkan Arie, pada saat pilkades serentak 1 Desember 2016 lalu, calon kepala desa nomor urut 1 Arsanik SH meraih perolehan suara yang sama dengan calon nomor urut 2 Misdar yakni, sama-sama meraih 353 suara, dengan jumlah suara tidak sah 10 suara.

"Malam setelah proses pemilihan dilaksanakan, Upika Pagaran Tapah beserta panitia pilkades melakukan pleno penghitungan suara hasilnya kedua calon sama-sama meraih 353 suara," jelasnya.

Dikarenakan perolehan suara yang sama, kata Arie, pihaknya mengambil keputusan, dengan menghitung perolehan suara tertinggi di dusun 2 yang memiliki DPT terbanyak. Di dusun tersebut persentase suara terbanyak dimenangkan oleh calon nomor urut 1 Arsanik SH dengan selisih 68 suara dengan Misdar.

Keputusan itu, sambung Arie mengacu kepada Permendagri nomor Permendagri nomor 112 tahun 2014 tentang pemilihan kepala desa kemudian diatur dalam Perda nomor 4 tahun 2016 dan Perbup Rohul nomor 25 tahun 2015.

"Jadi proses keputusan ini sudah sesuai mekanisme. Namun pada saat pleno tersebut, calon nomor urut 2 Misdar tidak mau menandatangani pleno keputusan tersebut," ujarnya.

Terpisah Kepala Desa Sangkir Arsanik SH mengajak, seluruh elemen masyarakat bersatu memajukan desa tersebut, agar lebih maju lagi."Alhamdulillah usai pelaksanaan pilkades, suasana desa kami sudah mulai kondusif. Kedepan, saya berharap agar seluruh elemen masyarakat bersatu dan bekerjasama dengan pemerintah desa, untuk membawa pembangunan desa yang lebih maju lagi," pinta Arsanik.

Ketika ditanya tanggapannya terkait keberatan hasil Pilkades yang disampaikan Misdar. Arsanik menjawab, menyerahkan persoalan tersebut kepada BPMPD Rohul. 

"Saya tidak ingin muncul persoalan yang dapat memecah masyarakat. Karena dapat menghambat pembangunan di desa ini, yang ingin saya ciptakan saat ini, bagaimana masyarakat desa ini hidup aman, nyaman dan tentram kemudian pembangunan berjalan dengan baik," ulasnya.(MC Riau/j/eyv)