Anggota DPR RI Ajak Masyarakat Bijak Bermedia Sosial

:


Oleh MC Kota Malang, Selasa, 10 Januari 2017 | 16:38 WIB - Redaktur: Tobari - 366


Malang, InfoPublik – Maraknya pemberitaan yang tidak jelas atau berita-berita hoax serta menebarnya ucapan kebencian (hate speech) di media sosial, menuntut masyarakat untuk bijak dan cerdas dalam bermedia. Selain itu, setiap menerima kabar atau informasi hendaknya disikapi dengan seksama.

Beberapa hal itulah yang disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Moreno Soeprapto dalam Diskusi Publik bertemakan ‘Tsunami Media Sosial Dalam Perspektif Hukum’ yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya, di Hotel Ijen Suites Malang, Sabtu (7/1) malam.

Menurut Moreno, setiap orang dari berbagai usia saat ini cenderung dalam setiap aktivitasnya selalu berhubungan dengan handphone (smartphone) beserta berbagai kemajuan teknologi yang dibenamkan di dalamnya.

“Semua orang yang mempunyai alat komunikasi ini dapat menulis atau menyebarkan informasi yang belum jelas kebenaran dan sumbernya. Akan tetapi, konsekuensinya yang bersangkutan akan bersentuhan dengan Undang-Undang ITE,” ujarnya.

Sebagai wakil rakyat, ia mengatakan pihaknya akan terus mensosialisasikan aturan tersebut kepada masyarakat melalui kepala daerah mulai tingkat kabupaten/kota hingga pusat.

“Disisi lain, ada perubahan pasal dalam UU ITE yang harus diketahui masyarakat, yaitu mengenai delik hukum, dimana harus ada pengaduan dari masyarakat sebelum aturan tersebut diberlakukan,” imbuhnya.

Polisi sebagai aparat penegak hukum harus menanggapi dan memproses aduan masyarakat, terutama kaitannya dengan media sosial atau ujaran kebencian ini. Begitu juga dengan masyarakat, apabila merasa dirugikan atau mendapat intimidasi dari pihak tertentu, hendaknya jangan main hakim sendiri, tapi segera melapor kepada aparat hokum.

Dalam bermedia sosial, lanjutnya, masyarakat hendaknya memanfaatkannya dalam hal-hal positif yaitu dengan akal sehat dan tidak menelan mentah-mentah informasi atau berita yang didapat.

“Dengan bermedia sosial yang sehat, mari jaga keutuhan NKRI ini dan jangan sampai berita-berita hoax itu menjadi budaya di masyarakat kita,” sambung Moreno.

Jika berita-berita hoax terus disebarkan dan dibuat oleh masyarakat secara terus menerus, maka nantinya itu bisa jadi budaya di tengah masyarakat kita. Dan sebaliknya, informasi yang benar, apabila tidak mengemuka, maka akan hilang serta tidak akan diketahui oleh masyarakat.

“Disinilah pentingnya agar berita-berita hoax tidak terus disebarkan dan ditanggapi oleh masyarakat,” katanya. (say/yon/toeb)