:
Oleh MC Kabupaten Banyuasin, Selasa, 20 Desember 2016 | 08:52 WIB - Redaktur: Tobari - 433
Pangkalan Balai, InfoPublik - Duka waga Aceh yang diguncang gempa 6,5 skala richter, ikut dirasakan oleh para pengurus Karang Taruna dari berbagai penjuru Indonesia.
Sebagai wujud keprihatinan tersebut, pengurus Karang Taruna dari berbagai provinsi serta beragam latar suku agama dan ras, menggelar doa bersama di lapangan Munai Serumpun kota Pangkalan Balai, kabupaten Banyasin, Sumsel, Sabtu (10/12).
Doa bersama Karang Taruna Nusantara ini, dimasukkan dalam rangkaian pembukaan Rakernas dan bulan bakti karang taruna nasional di Sumsel.
Hiruk pikuk kegiatan di lapangan tersebut mendadak terhenti, suasana menjadi hening. Meski tidak lama, para peserta Rakernas terlihat khusuk. Akititas pedagang dan pembeli di bot dan stand kawasan itu juga berhenti, semua ikut berdoa.
Lambrata (34), salah satu peserta Rakernas, mengatakan, sangat prihatin dengan duka yang dialami warga Aceh. Dulu mereka dihantam tsunami, dan kini digoyang gempa.
“Ingin rasanya ikut menjadi relawan ke sana. Setiap jiwa pasti terketuk untuk berbuat membantu, terlepas perbedaan suku, agama atau yang lain. Tapi naluri kemanusiaan yang memanggil, jangankan kita sesama warga Indonesia, orang negata lain juga ikut prihatin dan bergerak, minimal lewat doa,” katanya.
Sementara itu, ketua umum Karang Taruna Pusat Didik Mukrianto mengatakan, musibah ini bukan hanya duka masyarakat Aceh, tapi duka sema warga Indonesia.
Semua bahu-membahu membantu dengan caranya masing-masing. “Karang taruna juga menurunkan tim relawan ke lokasi bencana, bergabung dengan Kemensos dan tim yang lain di lokasi,” jelasnya.
Sementara itu, para pengurus karang taruna yang berada di daerah juga ikut bergerak dengan mengumpulkan donasi untuk korban bencana Aceh “Sekecil apapun peran yang kita buat, sangat besar nilainya bagi mereka,” katanya. (MC Banyuasin/toeb)