:
Oleh Prov. Banten, Senin, 5 Desember 2016 | 13:56 WIB - Redaktur: Kusnadi - 694
Lebak, InfoPublik – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, tugas pembangunan infrastruktur akan terus dilaksanakan untuk mangatasi disparitas antar wilayah.
Bupati juga berharap, bukan hanya melaksanakan tugas pembangunan yang berupa fisik kontruksi, namun tetap menjaga tugas pemerintahan dalam bentuk regulator untuk memberikan kepastian pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu disampaikanm Bupati Iti saat bertindak sebagai pembina upacara pada Hari Bakti PU ke- 71 Tahun 2016 dilaksanakan di halaman parkir dinas bina marga Kabupaten Lebak, Sabtu (3/12 ).
Seusai memberikan sambutan, bupati memberikan penghargaan dan santunan kepada sembilan orang purna bakti, kemudian dilanjutkan peresmian jembatan yang melintasi Sungai Ciujung di Kampung Cempa, Kecamatan Kalanganyar.
Masyarakat menyebutnya Jembatan Cempa, jembatan ini menghubungkan antara Kecamatan Cibadak dengan Kecamatan Kalanganyar.
Peringatan Hari Bakti pada 3 Desember merupakan peringatan atas peristiwa 3 Desember 1945 saat tujuh orang pegawai PU gugur dalam pertempuran mempertahankan Gedung Sate, Bandung.
Saat ini, Gedung Sate dipergunakan sebagai gedung kantor yang pertama dari Departemen Pekerjaan Umum, sebagai salah satu lembaga kekuasaan Pemerintah RI.
Peristiwa 3 Desember 1945 merupakan konsekuensi dan kelanjutan dari proklasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Pada tanggal 24 November 1945, Kota Bandung digoncang oleh pertempuran.
Pada waktu itu, Gedung Sate dijaga dan dipertahankan oleh pasukan Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum dan dibantu oleh pasukan dari Badan Perjuangan yang terdiri dari40 orang, dengan persenjataan yang cukup lengkap.
Tanggal 3 Desember 1945, setelah diadakan pembagian tugas oleh para pejuang yang berjumlah 21 orang, tiba-tiba pada pukul 11.00 datang penyerbuan pasukan tentara sekutu (NICA) dengan persenjataan lengkap dan modern mengepung Gedung Sate.
Oleh karena hubungan telepon telah terputus, maka ditugaskan kepada pemuda Didi Hardianto Kamarga sebagai kurir untuk meminta bantuan pasukan. Namun, sebelum tugas dapat dilaksanakan, ia telah gugur di medan laga.
Pertempuran di Gedung Sate yang dahsyat dan tidak seimbang tersebut baru berakhir pada pukul 14.00. Dalam pertempuran 4 jam itu, tujuh orang korban telah gugur. Mereka adalah Didi Hardianto Kumarga, Muchtaruddin, Suhodo, Rio Susilo, Subengat, Rana, dan Surjono.
Pada tanggal 3 Desember 1951, Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga, Ir. Ukar Bratakusumah, memberikan surat tanda penghargaan yang menyatakan pegawai-pegawai tersebut sebagai pemuda yang berjasa.
Sejak saat itu, tiap tanggal 3 Desember dikenang sebagai Hari Bakti Pekerjaan Umum.
Kini, peringatan Hari Bakti dimaknai sebagai kesempatan untuk refleksi perjalanan panjang di bidang PUPR, meningkatkan jalinan hubungan kerja dan kekeluargaan internal, memperkuat jalinan kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya di bidang pembangunan infrastruktur, dan memperkuat nilai, tekad, dan komitmen untuk pembangunan infrastruktur. (Mc Prov Banten/Kus)