:
Oleh Prov. Banten, Rabu, 30 November 2016 | 12:12 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 528
Lebak, InfoPublIk – Sebanyak 400 anak memenuhi Area Pendopo Kabupaten Lebak yang terdiri dari 100 anak TK/PAUD, 100 Anak SD, 100 Anak SMP/MTS dan 100 Siswa SMA/K dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tingkat Kabupaten Lebak, Senin (28/11).
Peringatan Hari Anak kali ini bertemakan “Akhiri kekerasan pada anak, ciptakan generasi berlian”Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan dalam sambutanya bahwa anak adalah Anugerah dan Amanah dari Allah SWT yang wajib kita sayangi dan lindungi, bupati lebak melanjutkan bahwa anak adalah generasi penerus bangsa yang memiliki makna bahwa dalam diri anak melekat dengan harkat, martabat, dan hak manusia seutuhnya dalam memperoleh perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Eka Darma menambahkan “Usaha pembinaan anak sangat diperlukan guna menggugah dan meningkatkan kesadaran pada hak, kewajiban dan tanggung jawab orang tua, masyarakat, bangsa dan negara”.
Keceriaan anak- anak dirasakan oleh bupati lebak dengan adanya beragam acara seperti kreasi dan seni seperti teater anti kekerasan, pembacaan aspirasi suara anak, dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi komitmen penghapusan perkawinan anak dan kekerasan terhadap anak oleh para Camat Se-Kabupaten Lebak.
Tidak ketinggalan bupati lebak juga mengenalkan kepada anak- anak permainan tradisional yang pada jaman sekarang ini sudah mulai ditinggalkan seperti congklak, engkle, kelereng, bola bekel dll dibarengi dengan bernyanyi bersama bupati lebak Iti Octavia Jayabaya .
Kegiatan ini bertujuan agar kesejahteraan anak dapat diwujudkan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia meliputi negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua dengan cara menghormati dan memberikan hak-hak anak serta jaminan terhadap kebutuhannya tanpa kekerasan dan perlakuan diskriminatif.
Hari Anak Nasional Nasional dapat disandingkan dengan metode mendidik anak agar sesuai dengan prototipe anak shaleh menurut Al Islam dapat dimaknai dalam lantunan do’a Nabi Ibrahim :
1. Menanamkan Nilai Tauhid melalui pembiasaan dan uswah (keteladanan). Hal ini dapat diterapkan antara lain dengan menciptakan lingkungan kondusif bagi penumbuhkembangan nilai tauhid dalam lingkungan anak berinteraksi.Doa agar diberikan lingkungan tempat tinggal yang berkah ada pada :
“ Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah Sebaik-baik yang memberi tempat.” (QS. 23 Al Mu’minun : 29)
2. Mendekatkan anak ke Rumah Alloh (masjid)
3. Senantiasa Mendirikan shalat
4. Mendidik pola habluminanaas (hubungan dengan lingkungan) atau pendidikan etika islami yang baik
5. Mendidik menjadi manusia yang bersyukur
6. Menanamkan nilai kejujuran
7. Menanamkan keyakinan dan kebiasaan berdoa
8. Senantiasa mendoakan orang tua dan memiliki kepekaan serta semangat menyebarkan kebaikan. (MC.Prov.Banten/Eyv)