Pembangunan Lanjutan Siak IV Dilakukan Sistem Lelang Terbuka

:


Oleh Prov. Riau, Jumat, 30 September 2016 | 10:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 97


Pekanbaru, InfoPublik  - Jembatan Siak IV yang sebentar lagi akan dimulai kembali pekerjaannya karena yang terhenti dua tahun lebih direkomendasikan dengan sistem lelang umum. Kerja Sama Operasi (KSO) pembangunan jembatan Siak IV terdahulu, yakni PP, Waskita serta Adhikarya yang juga akan tetap diikutsertakan.

Mekanisme pelelangan umum tersebut dipilih untuk menghindari kecurigaan adanya permainan, meski juga dikhawatirkan jika pemenangnya nanti bukan lagi KSO. Meski begitu ada juga kekawatiran kalau pemenangnya kontraktor lain, tidak lagi menjadi satu kesatuan, pekerjaannya.

"Kita sempat tawarkan pertama ini (lelang) dilakukan sistem Penunjukan Langsung (PL), kemudian juga lelang terbatas hingga akhirnya kita usulkan lelang umum. Kalau inikan terbuka, siapa saja bisa ikut termasuk yang lama," kata Kepala Dinas Bina Marga, Syafril Tamun, usai rapat bersama di aula Bappeda Riau, Rabu (29/9).

Pembangunan jembatan Siak IV ini nantinya menggunakan sistem multiyears, yang diharapkan sudah tuntas selama 18 bulan atau sebelum masa jabatan gubernur selesai. Dengan begitu pula, jembatan Siak IV ini tak lagi menjadi beban bagi kepala daerah yang baru.

"Kalau multiyears ini memang pilihan, rasanya tidak mungkin jika dibuat sistem reguler, nanti terkendala lagi karena harus lelang kembali," ujar Tamun.

Untuk total anggarannya sendiri sebesar Rp126 miliar termasuk audit kontruksi. Sementara untuk engenering estimate-nya sebesar Rp121 miliar. 

Sementara konsultan pembangunan Jembatan Siak IV, Dina menyebutkan jangka pelaksanaan pembangunan selama 18 bulan tersebut yakni, untuk persiapan pekerjaan selama 2 bulan, kemudian pekerjaan pylon atau tiang utama selama 8 bulan, pemasangan deck 6 bulan serta finishing pekerjaan 2 bulan.

"Total waktu penyelesaian yang dibutuhkan adalah 18 bulan. Ini berdasarkan kajian perhitungan tekhnis pekerjaan yang sudah kita rancang," ungkap Dina.

Selain itu, konsultan ini juga merekomendasikan pembangunan harus dikerjakan tanpa boleh terputus. Karena dikhawatirkan adanya kontruksi jembatan yang akan dalam posisi kantilever. Sehingga kelanjutan pejerjaan jembatan tidak boleh dipotong-potng waktunya.

"Total panjang jembatan mencapai 800 meter dan lebar 18 meter. Tinggi pylon mencapai 28,20 meter," papar Dina lagi.

Turut hadir pada kesempatan itu, Asisten II Setdaprov Riau Masperi, dari Badan Pengawas keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Riau, Kejati, kepolisian termasuk dari LAM Riau. Sementara anggota DPRD Riau tidak ada terlihat hadir. (MC Riau/mtr/eyv)