:
Oleh Prov. Banten, Rabu, 21 September 2016 | 19:14 WIB - Redaktur: Tobari - 525
Tangsel, InfoPublik - Kota Tangsel sebagai tuan rumah penyelenggaraan Tangsel Global Innovation Forum (TGIF) World Technopolis Association (WTA), tak mau kecolongan. Para delegasi dari Nigeria menjadi perhatian khusus karena, sesuai kebijakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang mengawasi ketat mereka.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kota Tangsel H Muhamad mengatakan delegasi dari 90 negara dari data yang sudah masuk sejak Senin (19/9) siang mencapai 30 negara. Sementara khusus tamu dari Nigeria baru masuk 5 orang dari undangan 24 orang yang akan hadir ke WTA di Puspiptek, 20-23 September ini.
“Undangan untuk Nigeria sebanyak 24 orang, tapi baru masuk 5 orang, terhitung sejak Senin pukul 13.00 WIB. Kebijakan dilakukan begitu ketat dari KBRI yang berlokasi di Nigeria terhadap mereka yang hendak mengikuti WTA ini,” katanya.
Kebijakan ini khusus untuk Nigeria karena pihak KBRI berkaca dengan maraknya kejadian di Indonesia terkait peredaran narkoba. “Jika kita menelisik ke belakang banyak terjadi hal-hal di luar nalar kita. Makanya ini menjadi perhatian yang amat serius sebelum mereka ke luar dari negaranya,” tuturnya.
Pihak Bandara Soekarno-Hatta pun melakukan pemeriksaan para delegasi negara. Selain barang bawaannya melalui bea cukai, juga kesehatan turut diperhatikan.
“Baik dari KBRI dan Bandara Soekarno-Hatta, sama-sama melakukan pemeriksaan secara ketat. Ini demi keamanan bersama-sama,” tambah pria yang juga menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel ini.
WTA mulai dibuka pada Selasa (20/9). Seluruh peserta diwajibkan melakukan registrasi, dilanjutkan sore harinya dengan kegiatan Hi Tech Fair. “Hari pertama melakukan registasi semua peserta yang hadir.
Pada malam harinya akan ada gala dinner. Dalam acara jamuan malam ini akan ada ramah tamah oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dan petinggi WTA,” tambah H Muhamad.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir dalam konferensi pers di Kantor Kemenristekdikti Jakarta, kemarin, mengatakan kegiatan akbar ini sebagai tindak lanjut kerjasama dengan WTA dan Unesco untuk menjadikan Puspiptek sebagai pilot project science techno park.
“Awalnya kerjasama bantuan teknis Science Techno Park. Dan saat ini diperluas dengan melibatkan kerjasama dengan antara kota, pelaku usaha dan perguruan tinggi,” jelasnya.
Ia berharap melalui kegiatan akbar ini dapat memberikan multiplayer efek bukan hanya pekembangan mutakhir teknologi tapi, bagaimana menciptakan masyarakat berbudaya teknologi dengan pemanfaatan tepat guna.
“Perhelatan ini memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi global melalui promosi budaya inovasi, technopreneurship serta alih teknologi,” ujarnya.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan semua persiapan sudah matang sehingga hari ini sudah siap untuk membuka registrasi para tamu dari berbagai gelegasi negara-negara WTA. Secara teknis tidak ada kendala yang menghambat di lapangan.
“Persiapannya sudah matang tinggal pelaksanaannya besok (hari ini-red). Malam harinya ada jamuan makan malam bersama para delegasi,”tuturnya. (MC Prov Banten/toeb)