Maksimalkan Benih Padi Masyarakat Sendiri Untuk Bibit Di Banyuasin

:


Oleh MC Kabupaten Banyuasin, Jumat, 9 September 2016 | 16:59 WIB - Redaktur: Tobari - 609


Pangkalan Balai, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin disarankan untuk mulai memikirkan pengembangan benih padi sebagai mata pencarian tambahan bagi petani. Mengingat, harga jual benih padi sangat tinggi ketimbang gabah dan beras, ini juga menjadi salah satu penopang bibit untuk daerah Banyuasin.

Saran itu disampaikan Ketua Kontak Tani Nelayan Indonesia (KTNA) Kabupaten Banyuasin Sukardi, saat diwawancarai, Jum’at (9/9).

Jika selama ini Banyuasin harus mendatangkan benih padi dari luar, maka sudah saatnya memproduksi benih sendiri, dengan memaksimalkan proses penanaman hingga pengembangan produksi hingga pembibitan.

“Pengembangan benih padi selama ini belum dilirik oleh pemerintah, padahal saya pikir potensinya sangat besar. Karena, harga jual benih atau varietas itu sangat tinggi ketimbang gabah dan beras,” kata Sukardi.

Jika benih padi dijual Rp10.000/Kg, lebih tinggi dibandingkan dengan harga gabah yang hanya berkisar Rp3.000/Kg, dan beras Rp7.000/Kg. Terlebih jika bisa memproduksi benih padi sendiri, maka biaya penanaman hingga produksi akan lebih murah, karena benih yang diproduksi dapat disubsidi silang untuk petani sendiri.

Seperti pengembangan benih yang ada di Kalimantan Timur, dimana provinsi tersebut sudah menjadi sentra produksi benih dan memasok kebutuhan untuk petani di seluruh Indonesia.

Sedangkan di Banyuasin, petani seperti di Kecamatan Rambutan mulai melakukan pengembangan benih tersebut, namun belum berjalan maksimal karena memang suport dari pemerintah masih kurang.

“Pemerintah Banyuasin bisa membantu dengan mendatangkan tenaga ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Petani kita yang punya minat untuk mengembangkan industri benih padi bisa dilatih. Hanya saja dukungan dari Pemerintah memang diharapkan,” katanya.

Jika sudah mendapat bekal, Banyuasin bisa mengembangkan varietas yang bisa ditanam di kondisi geografis di Bumi Sedulang Setudung. Seperti, varietas apa yang cocok ditanam di lahan pasang surut, juga busa menjadi salah satu tujuan pembelajaran mahasiswa dan pelajar yang memang memerlukan informasi tambahan terkait masalah pertanian.

“Pengetahuan petani juga bertambah, dan yang penting penghasilan mereka menanjak karena pengembangan benih padi itu. Di satu sisi, kita punya varietas sendiri yang bisa dijual ke kabupaten tetangga,”  katanya.

Rencana pengembangan varietas padi ini pernah dimunculkan oleh Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, belum lama ini. Dalam kesempatannya, Bupati termuda di Sumsel ini mengatakan, pemerintah akan mendukung segala bentuk kemajuan di Kabuoaten Banyuasin.

Terlebih untuk pemberdayaan masyarakat, selain memang menjadi salah satu upaya untuk memajukan pertanian di Banyuasin. Hanya tinggal bagaimana keseriusan antara petani dan pemerintah untuk memulainya.

“Kalau pemerintah akan mendukung segala macam bentuk kemajuan dan teknologi, untuk perkembangan Kabupaten Banyuasin, jika memang saling berkoordinasi dengan serius, saya yakin bisa terlaksana,” kata Yan Anton Ferdian. (MC Banyuasin/toeb)