Inflasi di Indonesia Kota Sorong Duduki Peringkat Ke-2

:


Oleh MC Kota Sorong, Senin, 5 September 2016 | 09:36 WIB - Redaktur: Tobari - 614


Sorong , InfoPublik – Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 1,27% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,38 pada bulan Agustus 2016 lalu.

Dari 82 kota yang mengalami Inflasi di Indonesia, 3 kota mengalami inflasi dan 49 Kota mengalami deflasi. Kota Sorong berada pada urutan kedua inflasi, dan inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari dengan inflasi yang sama yakni 1,27%.

Kepala Badan Pusat Statistik Sorong Oktofianus Antaribaba, SE memaparkan, komoditi dengan andil terbesar terhadap inflasi dipengaruhi oleh komoditi bahan makanan antara lain, ikan cakalang segar (0,22%), kangkung (0,20%), ikan lema segar (0,18%), cabe rawit (0,13%), dan daging ayam ras (0,09%).

“Sedang andil/sumbangan terhadap inflasi antara lain telur ayam, bawang putih, tahu mentah, ikan kawalina segar, dan jeruk”, jelasnya, Senin (5/9),

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Agustus 2016 antara lain, terong panjang, ikan deho segar, daging ayam kampung, buncis dan ikan kakap merah segar, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu sirih, pepaya, tahu mentah, jeruk dan telur ayam ras.

"Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan harga pada komoditi makanan tersebut disebabkan oleh cuaca yang cenderung berubah pada bulan Agustus, sementara permintaan pada komoditas tersebut cukup besar di masyarakat sedangkan kesediaan kurang, dan komoditas tersebut ada yang dikirim dari luar sehingga berpengaruh pada harga," jelas Oktofianus.

Kota Sorong dan Manokwari memiliki kesamaan angka inflasi, yakni sebesar 1,27% dan menjadi daerah inflasi tertinggi di Indonesia.

Lebih Lanjut dijelaskan, diprediksi pada bulan September juga akan mengalami inflasi sehubungan dengan faktor cuaca (hujan deras) mengawali bulan September.

"Semoga bulan September tidak melampaui inflasi 1,27%, mudah-mudahan turun, tetapi kalau seandainya diatas angka tersebut ya kita tidak dapat mengubah kondisi alam yang sementara terjadi," jelasnya. (Kominfo Kota Sorong/toeb)