Bupati Sleman Imbau Petani Tidak Terjebak Pengepul

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 15 Agustus 2016 | 10:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 158


Sleman, InfoPublik - Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo MSI mengimbau petani yang mengembangkan minapadi di Sleman tidak terjebak akal-akalan pengepul yang mempermainkan harga.‬

‪“Seringkali hasil panen beras minapadi dibeli rendah oleh pengepul. Pengepul beralasan beras minapadi tidak sesedap dibandingkan dengan beras hasil panen di lahan konvensional,” kata Sri Purnomo, Kamis (11/8).‬

‪Menurut Sri Purnomo, apa yang dinyatakan para pengepul tersebut hanya sebagai senjata untuk mendapatkan harga hasil panen yang paling rendah.‬“Kalau ada yang bilang nasi dari hasil minapadi ‘anyep’, itu hanya akal-akalan pembeli saja,” katanya.‬

‪Dikatakan Sri Purnomo  beras yang dihasilkan dari lahan minapadi jauh lebih sehat dan bebas dari bahan kimia.‬ Sehingga seharusnya, harga beras minapadi tidak sama dengan beras-beras biasanya di pasaran.

‪“Kalau dilihat dari prosesnya beras minapadi merupakan beras organik, sehingga seharusnya harganya lebih tinggi. Dan petani harus melabeli beras hasil panennya dengan nama beras organik,”ujarnya.‬

‪Mengelola lahan minapadi memang tidak murah, terutama pada awal pembuatan. Sebab sisi lahan harus diperdalam untuk penampungan air yang lebih banyak, sehingga ikan dapat hidup.‬

‪“Modal besar di awal akan memunculkan banyak keuntungan pada masa tanam selanjutnya. Selain mengurangi penggunaan pupuk kimia dan serangan hama, jumlah hasil panen padi di lahan minapadi selalu lebih tinggi di banding lahan biasanya,” kata Sri Purnomo.‬

‪Sedangkan pada sisi lain, hasil panen ikan dari lahan minapadi dapat menjadi sumber pemasukan baru bagi petani.‬“Oleh karena itu petani minapadi harus melanjutkan pertanian minapadi di masa-masa berikutnya,” jelasnya.

Sebagai contoh seperti diungkapkan ‪Ketua Kelompok Tani Mina Rukun Kuton, Tegaltirto, Kecamatan Berbah Edi Sutanto pekan lalu, untuk modal awal pengelolaan minapadi kelompoknya terbilang mahal, yakni Rp 93,84 juta. Kelompoknya masih tetap diuntungkan, sebab bibit ikan sebanyak 1,2 kuintal diprediksi dapat menghasilkan tujuh kuintal ikan saat panen.‬

‪“Dari hasil panen ikan kami memperkirakan akan dapat keuntungan Rp116 juta. Karena harga satu kilo ikan nila sekitar Rp23 ribu,” katanya.‬Belum lagi ditambah hasil panen padi yang meningkat menjadi 6,8 ton per hektare, dari sebelumnya hanya 6,5 ton per hektare.‬

‪“Sehingga jika dikalkulasikan petani akan memperoleh laba sekitar Rp 52 juta dari hasil minapadi,” katanya.‬Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman, Ir Widi Sutikno MSi mengatakan, saat ini budi daya minapadi telah dilakukan di beberapa kecamatan seperti Seyegan, Godean, dan Berbah.‬(MC.Kab.Sleman/Eyv)