Gubernur Banten Kunjungi Korban Banjir Bandang Anyer

:


Oleh Prov. Banten, Rabu, 27 Juli 2016 | 14:00 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 777


Serang, InfoPublik  - Gubernur Banten Rano Karno mengunjungi para korban banjir di sejumlah lokasi di wilayah Pantai Carita dan Labuan Kabupaten Pandeglang  dan Posko Pengungsian Banjir Anyer di Kabupaten Serang, Selasa, (26/7).

Lokasi pertama yang dikunjungi Gubernur Banten yakni melayat ke rumah keluarga empat korban meninggal di dalam mobil yang terjebak banjir, di Kampung Panguseupan, Kecamatan Labuan.

Dikediaman rumah duka, Gubernur menyampaikan bela sungkawa dan memberikan bantuan uang senilai Rp.20 juta rupiah untuk empat korban meninggal.Usai melayat korban di Labuan, gubernur kemudian meninjau lokasi bencana dan dapur umum di Desa Teluk, Kecamatan Labuan.

Dikedua lokasi tersebut gubernur menyempatkan makan siang bersama korban banjir dan juga para relawan serta menyerahkan bantuan kepada 10 orang korban banjir masing-masing Rp.5 juta.

Setelah dari Labuan, kemudian pantauan gubernur dilanjutkan ke wilayah Pantai Carita dan Anyer di titik lokasi bencana Desa Kalang Anyar, ke Kecamatan Anyer serta ke dapur umum di posko utama banjir di Kecamatan Anyer.

Usai pemantauan tersebut Gubernur Banten mengatakan, banjir di wilayah Labuan, Carita dan Anyer sudah surut. Saat ini pihak BPBD Banten, BPBD Kabupaten Pandeglang dan Serang bersama dinas instansi terkait sedang melakukan pembersihan jalan-jalan yang tertimbun lumpur akibat banjir bandang yang terjadi Minggu (24/7) malam.

"Hari ini masih berlangsung pembersihan jalan-jalan dengan mengerahkan alat berat. Mudah-mudahan dalam waktu dua sampai tiga hari sudah selesai dan kembali normal," kata Gubernur usai pemantauan tersebut.

Menurutnya, bagi warga yang rumahnya rusak atau hancur sekitar 60 rumah, akan diberikan bantuan rehabilitasi yang bersumber dari APBD Banten serta bantuan pihak lainnya.

"Kalau rumah yang rusak, jumlahnya kan tidak lebih dari 60 unit. Nah kebetulan kita juga punya program bedah rumah, nanti dibantu sama beberapa perusahaan BUMN seperti Pertamina, AP II dan beberapa perusahaan swasta " katanya didampingi Sekda Banten Ranta Suharta dan Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah dan sejumlah kepala SKPD Banten.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Gubernur Banten Rano Karno meminta dinas terkait dan kabupaten/kota melakukan evaluasi mengenai kondisi lingkungan di daerah sekitar, khawatir ada penebangan liar serta agar tidak ada kejadian serupa pada tahun-tahun berikutnya.

"Banten ini kan ditunjuk sebagai daerah pariwisata. Makanya kita sebagai masyarakat Banten harus sadar wisata untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada wisatawan," katanya.

Gubernur berharap kejadian tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap pariwisata di Banten terutama di daerah sekitar Pantai Carita dan Anyer."Hari ini, kita turun ke lapangan, mudah-mudahan dampak kejadian ini tidak besar terhadap pariwisata," ucapnya.

Kepala BPBD Banten Sumawijaya mengatakan, secara umum kondisi banjir dibeberapa lokasi sudah surut, saat ini masih dilakukan pembersihan jalan-jalan yang tertimbun lumpur di titik banjir dari Kecamatan Labuan, Carita dan Anyer.

"Alat-alat berat terus bekerja membersihkan lumpur di jalan. Tanggap darurat itu biasanya lima hari setelah kejadian," kata Sumawijaya.Ia mengatakan, sejumlah bantuan dari BPBD Banten sudah diturunkan kepada para korban banjir, seperti makanan, obat-obatan, selimut, genset, air bersih, air minum serta peralatan untuk membersihkan lumpur dari rumah-rumah warga yang terkena banjir.

"Jumlah rumah yang terkena banjir di Anyer itu 2.209 rumah. Sebanyak 181 diantaranya rusak berat dan 50 rumah hilang tersapu banjir bandang, sawah terendam 604 Ha, sekolah terendam enam sekolah, jembatan putus dua, bendungan jebol satu dan kendaraaan hilang tiga unit," sebutnya.

Sumawijaya menjelaskan, penyebab terjadinya bencana banjir bandang dikarenakan pegunungan Akarsari (Aseupan, Karang, Pulosari) debit airnya melebihi kapasitas sungai yang berdekatan dengan titik muara sungai.

"Selain itu disinyalir banyaknya penambangan liar dilokasi pegunungan, sehingga zona resapan air juga berkurang," ungkapnya."Pak Gubernur sudah menginstruksikan Dishutbun agar berkerjasama dengan pihak perhutani dibantu polda untuk segera mengatasi masalah ini," tambah Sumawijaya.(MC.Prov Banten/Eyv)