:
Oleh MC Kota Batam, Rabu, 27 Juli 2016 | 10:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 347
Batam, InfoPublik - Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, permasalahan anak di Kota Batam masih sulit diatasi. Salah satu penyebabnya adalah arus urbanisasi yang sulit dibendung.
Menurut Wakil Ketua Lembaga Pelindungan Anak (LPA) Kota Batam, Setiasih Tri Herlina mengatakan permasalahan anak dari tahun ke tahun tidak berubah bahkan cenderung meningkat seperti anak putus sekolah, pekerja anak, dan yang paling tragis adalah kekerasan terhadap anak. Semestinya sasaran kebijakan untuk solusi masalah ini tidak hanya kepada anak namun juga melibatkan orang tua karena orang tua adalah garda terdepan dalam perlindungan anak.
Lina menambahkan ada banyak faktor penyebab permasalahan anak di Batam. Diantaranya arus urbanisasi, masyarakat yang tidak mempunyai skill yang mumpuni akhirnya menjadi penyebab permasalahan baru dan kemiskinan meningkat. Namun ia menyorot salah satu faktor penting yaitu minimnya pengawasan masyarakat.
“Lingkungan yang marginal akan lebih susah untuk anak beraktivitas dan mendapat perhatian, kesadaran antar rumah dan kehidupan bertetangga juga sangat diperlukan,” tambahnya.
Ia berharap Pemerintah setidaknya menuntaskan salah satu saja misalkan masalah pendidikan dan kesehatan. Bukan karena keterbatasan anggaran kemudian kelangsungan pembinaan anak menjadi terputus dan akibatnya hanya menjadi sebatas program bukan dari hati. “Jangan melihat umur, siapa dan darimana, semua anak di Batam bebas biaya sekolah dan bebas mengakses kesehatan dan juga buat ruang publik yang ramah terhadap anak.” katanya
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Kota Batam, Dra. Nurmadiah menyorot permalasahan urbanisasi. Dihapusnya peraturan Daerah (Perda) tentang kependudukan membuat pemerintah tak bisa lagi mendeteksi siapa saja yang datang ke Kota Batam. Akibatnya terjadi kesenjangan ekonomi yang menjadi salah satu penyebab tejadinya permasalah terhadap anak.
Menurut Nurmadiah hal ini bukan masalah anggaran, akan tetapi masalah hati, sejauh mana semua warga Batam peduli terhadap anak. “Bila anakmu anakku, anakku anakmu, anak orang lain menjadi anak kita kan itu menjadi suatu kekeluargaan besar. Kalau Batam sudah aman dan damai seperti itu tentu pertumbuhan dan perkembangan anak akan terjamin,” tutupnya (MC.Batam/bp/eyv)