:
Oleh Prov. Riau, Selasa, 26 Juli 2016 | 09:16 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 135
Bengkalis, InfoPublik – Bupati Bengkalis, Amril Mukminin mengatakan, pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, jangan hanya sebatas untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang mahasiswa, memenuhi tuntutan kurikulum atau sekedar mengejar nilai semata.
“Harus lebih dari itu. Melalui KKL Terpadu ini kalian harus mampu menjadi motivator, fasilitator dan mediator bagi pembangunan masyarakat desa. Kehadiran kalian harus mampu memberikan nuansa baru dan menjadi inovator bagi masyarakat desa, untuk bangkit bersama dalam memajukan kampung halaman mereka,” ujar Amril.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dan melepas secara resmi pelaksanaan KKL Terpadu yang diikuti 133 mahasiswa/mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Tadrib Bahasa Inggris (TBI) STAIN Bengkalis, di aula lantai IV kantor Bupati Bengkalis, Senin (25/7).
Masih kata Amril, para mahasiswa juga harus berada di garda terdepan dan mampu menggerakan seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa berpartisipasi aktif, bergotong royong dan memberikan kontribusi terbaik dalam menyukseskan setiap program atau kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, tidak terkecuali yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Suami Kasmarni ini melanjutkan, sebagai tempat berkumpulnya kaum intelektual dan komunitas terdidik, disamping berperan mencerdaskan kehidupan bangsa, setiap perguruan tinggi, tidak terkecuali STAIN Bengkalis, harus memiliki tanggung jawab moral melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Sebagai perwujudan TridharmaPerguruan Tinggi, pengabdian masyarakat dimaksud, salah satunya diantaranya diwujudkan melalui program kkl, seperti yang akan dilaksanakan mahasiswa STAIN Bengkalis untuk angkatan XXII/II, tahun 2016 ini.
“Kami menilai program KKL mahasiswa STAIN Bengkalis angkatan XXII/II tahun 2016 yang akan berlangsung sekitar 45 hari ini, akan memberikan kontribusi positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Amril, kehadiran mahasiswa KKL ini bakal menjadi jembatan atau perpanjangan tangan pemerintah untuk menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat, untuk selanjutnya dicarikan jalan keluar atau solusi terbaik dalam penyelesaiannya.
“Di sisi lain, melalui program KKL ini, mahasiswa akan terjun langsung dalam lingkungan masyarakat guna menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan selama mengikuti perkuliahan di kampus,” sebutnya.(MC Riau/man/eyv)