Upacara Adat Umbul Kamulyan Jadikan Sleman Penampil Terbaik III

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 25 Juli 2016 | 12:28 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Sleman, InfoPublik – Kadis Kebudayaan DIY Drs. Umar Priyono M.Pd mengatakan, kebudayaan lokal yang mempunyai nilai-nilai luhur sejak nenek moyang perlu dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan, seiring dengan perkembangan global yang mengakibatkan kebudayaan daerah makin tergerus oleh kebudayaan asing.

“Langkah tersebut, diharapkan mampu menggugah generasi muda untuk selalu memiliki rasa bangga kepada kebudayaan dan kearifan lokal,” katanya dalam kata sambutannya saat Festival Upacara Adat se-DIY, yang berlangsung di parkir utara lapangan Denggung Kabupaten Sleman, Minggu (24/7).

Pelestarian kebudayaan tersebut, sekaligus sebagai penghargaan kepada kelompok pemerhati kebudayaan adat yang masih mempertahankan nilai luhur untuk masyarakat. Dan, diharapkan mampu memberikan manfaat yang optimal bagi partisipasi masyarakat dalam memajukan kebudayaan yang ada di DIY.

Festival Upacara Adat se-DIY terlaksana berkat kerjasama antara Dinas Kebudayaan DIY dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Festival dilaksanakan dengan cara pawai dan display dari lapangan Denggung melewati jalan KRT Pringgodiningrat sampai parkiran utara Lapangan Dengggung.

Festival tersebut diikuti oleh 5 kabupaten dan kota se-DIY, yaitu Kabupaten Sleman dengan upacara adat Umbul Kamulyan, Nyadran oleh Kabupaten Gunungkidul, Tinalah oleh Kabupaten Kulonprogo, Pancuran oleh Kabupaten Bantul, dan Merti Kali Code oleh Kota Yogyakarta.

Dalam Festival Upacara Adat se-DIY tersebut, perwakilan kontingen Kabupaten Sleman dari Purwomartani, Kalasan, menampilkan upacara adat umbul kamulyan yang menceritakan tentang mata air yang berada di Desa Purwomartani.

Mata air tersebut berada di suatu tempat di desa yang menyebabkan tidak bisa ditemukan mata air di tempat lain. 

Oleh karena itu, pada suatu saat mata air tersebut ditutup dengan menggunakan sebuah bom. Sehingga sejak saat itu, warga Desa Purwomartani dapat membuat mata air baru atau lebih dikenal dengan sumur.

Cerita tersebut ditampilkan dengan tarian kolosal saat Festival Upacara Ada Se-Kabupaten Sleman. Dan, Kontingen Kabupaten Sleman berhak atas penampilan terbaik ke III.

Sedangkan untuk penampilan terbaik ke I diraih oleh Kabupaten Kulonprogo, Bantul (II), Sleman (III), dan harapan I Gunungkidul, serta harapan II Kota Yogyakarta. (***/MC Sleman/toeb)