:
Oleh Prov. Banten, Kamis, 21 Juli 2016 | 08:38 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 493
Serang, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian kabupaten/kota menyanggupi penambahan luas tanaman padi untuk tiga bulan ke depan seluas 61.038 Hektare di enam kabupaten/kota.
Penambahan luas tanam tersebut tertuang dalam penandatanganan kesangggupan dari enam kabupaten/kota yang disaksikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman dan Gubernur Banten Rano Karno di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Serang, Selasa (19/07).
Enam kabupaten/kota tersebut antara lain Kabupaten Serang dengan luas tambah tanam padi 16.733 Ha, Kabupaten Pandeglang 22.319 Ha, Kabupaten Lebak 8.151 Ha, Kabupaten Tangerang 9.822 Ha, Kota Cilegon 55 Ha, dan Kota Serang 3.898 Ha.
Dalam sambutannya Gubernur Banten Rano Karno, mengatakan, saat ini baku luas lahan sawah yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten tahun 2015 seluas 201.566 Ha, terdiri dari lahan sawah irigasi seluas 104.030 Ha (51,61 %) dan luas lahan sawah non irigasi seluas 97.537 Ha (48,39 %) selanjutnya lahan ladang (Huma) seluas 76.660 Ha.
“Kondisi sektor pertanian di Banten masih diperlukan berbagai sentuhan perbaikan, baik aspek teknologi maupun dari aspek peningkatan pengembangan usaha petani dan kelembagaannya,” kata Gubernur dihadapan Mentan.
Menurut Gubernur, pertumbuhan produksi tanam pangan harus juga diiringi dengan peningkatan manajemen kelembagaan, peningkatan nilai tambah serta jaminan pasar yang mampu mengedepankan keberlanjutan produksi dan peningkatan kesejahteraan petani.`
Gubernur menyebutkan, pada tahun ini telah ditetapkan sasaran produksi padi banten sebesar 2,3 juta ton gabah kering giling, jagung 38,489 ton pipilan kering, dan kedelai 12,830 ton. Sedangkan capaian produksi berdasarkan angka ramalan I BPS Banten bahwa komoditas padi sebesar 2,2 juta ton, jagung 12,995 ton, dan kedelai 7,841 ton.
“Artinya dengan perkiraan jumlah penduduk banten yang mencapai 11 juta jiwa dan konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 104,17 kg, dapat diperoleh surplus beras tahun ini sebesar 47,063 ton,” sebutnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, dalam 3 bulan ini yaitu Juli hingga September, banten akan fokus kepada peningkatan luas tambah tanam dan serap gabah petani. Maka dari itu, pihaknya akan terus pantau daearah-daerah yang sanggup melaksanakan luas tambah tanam di wilayah banten.
“Kegiatan ini jangan hanya ceremony, kalau bisa diselesaikan dengan cepat. Banten itu penopang Jakarta, seharusnya petani banten lebih sejahtera. Kami yakin dibawah kepemimpinan Pak Gubernur sekarang pasti ini bisa kita lakukan,” ucapnya.
Mentan berharap pertemuanya kali ini bisa memberi solusi terhadap percepatan luas tambah tanam untuk meningkatkan harga pembelian pemerintah pada komersial gabah, sekaligus untuk menyerap hasil panen petani sebagai tambahan cadangan beras nasional.
“Kami sampaikan bahwa padi kita meningkat selama 10 tahun terkahir berkat kerja keras kita. Jagung banyak suka dukanya, bahkan hari ini impor kita turun 47 persen,” ungkapnya.
Komandan Korem (Danrem) 064/MY Kol Inf Wirana Budi Prasetyo melaporkan, program pendampingan Upsus Pajale dilakukan secara intensif guna mewujudkan swasembada pangan tahun 2017. Bahkan seluruh personil TNI mulai dari Korem, Kodim hingga Koramil telah bekerja sama dengan pemerintah daerah.
“Meski banyak hambatan, kami yakin dan percaya berbagai permasalahan ini dapat diselesaikan kedepan. Dan kami akan lebih optimal dan maksimal lagi,” tegasnya.(MC.Prov Banten/Eyv)