:
Oleh DISHUBBUDPARKOMINFO KAB.PENAJAM PASER UTARA, Senin, 20 Juni 2016 | 07:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K
Penajam, InfoPublik - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) H Yusran Aspar menerima rombongan dari Pertamina RU V Balikpapan, rombongan tersebut dipimpin General Manager RU V Pertamina Balikpapan Eman Salman Arief didampingi Communication and Relations Kalimantan Dian Mapsari di ruang kerja Bupati, Jumat (17/6).
Usai menerima tim dari Pertamina tersebut Bupati PPU H Yusran Aspar mendelegasikan kepada sejumlah pejabat SKPD terkait dengan teknis untuk meneruskan pertemuan di ruang rapat untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang rencana Pertamina untuk membangun proyek Grand Strategi Nasional berupa pembangunan Singel Poin Moring (SPM), tangki dan jaringan pipa.
Rapat tersebut dipimpin Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Rahman Nurhadi didampingi Kasubbag Administrasi Sumber Daya Alam (ASDA) Bagian Ekonomi Setkab PPU Vernando dihadiri Kadis Pertambangan, Wahyudi, Sekretaris Bappeda Hadi, Kabag Pertanahan Alzahari, Sekretartis Dinas PU Ibrohim, Camat Penajam Pang Irawan, Camat Waru Fachri Rozani dan lain-lain.
Kasubbag ASDA pada Bagian Ekonomi Sekab PPU Fernando meminta kepada pihak Pertamina agar menuntaskan soal Amdal terpadu yang kewenangan pengurusannya ada di Pemerintah Pusat.
“Karena peroyek ini termasuk Grand Strategis Nasional, biasanya sebelum Amdal, pihak bersangkutan diminta menyosialisasikan kepada masyarakat terkait areal yang akan terkena dampaknya, sedangkan izin prinsip memang sebelumnya sudah ada, namun hingga saat ini izin prinsip itu masa berlakunya sudah habis, oleh karena itu pihak SKPD terkait meminta kepada pihak Pertamina agar lebih koperatif membantu penyelesaian izin prinsip terkait proyek Grand Strategis Nasional ini,” pinta Fernando.
Ditambahkannya, hasil dari pertemuan ini tindak lanjutnya akan disampaikan kepada Bupati PPU, karena soal ini berkaitan juga dengan tata ruang, oleh karena itu lanjutnya, bila dibutuhkan untuk melakukan peninjauan ke lapangan, maka pihak Pertamina dan Pemerintah Kabupaten PPU akan melakukan peninjauan ke lapangan berama–sama, berkaitan dengan ini katanya pasti ada areal yang harus diamankan supaya dampak risikonya dapat dicegah.
“Berkaitan dengan amdal, pihak Pertamina diminta tetap harus melakukan sosialisasi kepada masyrakat, terkait dapak dan resikonya, kita berharap investasi yang terbilang besar ini dapat mengakomodir dan merekrut tenaga lokal agar Pertamina dapat membantu mensejahterakan masyarakat Kabupaten PPU,” tandasnya.
Menaggapi hal tersebut Manager RU V Pertamina Balikpapan Eman Salman Arief menjelaskan, saat ini sedang dipersiapkan pengembangan kilang Balikpapan, ini merupakan salah satu proyek Grand Strategi Nasional yang telah dicanangkan Presiden RI Joko Widodo baru-baru ini, pengembangan kilang salah satunya di RU V Balikpapan, dengan pengembangan kilang Balikpapan tentu ada sarana penunjangnya, juga perlu disesuaikan yang salah satunya di wilayah Kabupaten PPU ini.
“Karena di wilayah Kabupaten PPU ini adalah sebagai terminal yang menerima Curt, kemudian baru disalurkan ke kilang Balikpapan, yang akan terlihat disini Pertamina akan mengembangkan Proyek Singel Poin Moring (SPM) yaitu fasilitas penerimaan Curt, kemudian yang di tengah laut ada pula penambahan kapasitas untuk menunjang yang ada di Balikpapan,” terangnya.
Dijelaskannya, untuk kawasan PPU akan dilakukan pembangunan instalasinya di kawasan Tangjung Jumlai, Kecamatan Penajam dan akan ditambah satu SPM berkapasitas cukup besar sehingga mampu melakukan pengisian kapal curt yang besar berkapasitas sampai 1,8 juta barel, kamudian pasilitas itu berjarak kurang lebih 1 kilometer dari yang ada sekarang ini, dan ada juga penambahan pipa dari Terminal Lawelawe ke Balikpapan, yang mau ditambah lagi yaitu tangkinya.
“Sekarang kita sudah mempunyai 7 tangki akan ditambah 3 tangki lagi dengan besar yang sama di areal yang sama di sebelah tangki yang ada, tiga fasilitas itu yang insya Allah akan dibangun di wilayah PPU ini, masing-masing SPM, pipa dan tangki, mohon dukungan dan support masyarakat dan pemerintah PPU dan kami juga mohon dukungan perizinan yang memang diperlukan untuk pembangunan tersebut,” pinta Eman Salman Arief. (MC PPU/HUMAS8)