:
Agam, InfoPubik – Air sungai Batang Tiku meluap pasca hujan lebat Kamis (17/6/). Ganasnya arus banjir telah menumbangkan jembatan gantung (rajang) yang menghubungkan Jorong Cacang Tinggi dengan Jorong Kubu Anau dan Jorong Durian Kapeh, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam.
Fondasi rajang tersebut ambruk akibat derasnya arus banjir, seperti disampaikan Kalak BPBD Kabupaten Agam melalui Kabid Kedaruratan dan Lofistik Yunaidi.S, S.Pd,M.Pd,Sabtu (18/6) via ponselnya. Tidak ada korban dalam musibah itu, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp500 juta.
Wali Nagari Tiku Utara Weri Ikhwan, mengakui arus air sungai Batang Tiku terkenal ganas. Fondasi jembatan ambrol dan putus, sekitar pukul 09.00 WIB. Akibat tumbangnya rajang tersebut, masyarakat kesulitan lewat, dari Jorong Cacang Tinggi menuju Jorong Kubu Anau dan Jorong Durian Kapeh, maupun sebaliknya.
"Menuju Jorong Jorong Kubu Anau, ada jalan alternatif, namun masyarakat harus memutar sejauh 3 km," ujarnya.
Karena begitu pentingnya arti rajang tersebut, masyarakat berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut.
Sementara itu, abrasi pantai di Jorong Muaro Putuih, Ujuang Labuang, dan Masang, Nagari Tiku V Jorong, serta di Jorong Pasia Paneh, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, beberapa pekan terakhir kondisinya kian mengkhawatirkan.
Bahkan, bibir pantai bahkan telah menjorok ke daratan sejauh beberapa meter, sehingga tidak aman lagi bagi penduduk yang bermukim di kawasan itu.
Menurut Ketua DPRD Kabupaten Agam Marga Indra Putra, masyarakat di daerah pinggiran pantai harus meningkatkan kewaspadaan.
Ke depan ia mengimbau camat, wali nagari, wali jorong, agar menyosialisasikan kepada warganya untuk tidak membangun rumah di sekitar pantai, karena resikonya sangat tinggi.
“Sewaktu-waktu abrasi pantai dan gelombang pasang akan menerjang pemukiman warga. Abrasi akan menelan daratan berikut rumah warga. Kita harus waspada, dan hati-hati dengan hal itu,” ujarnya mengingatkan. (MC Agam/toeb)