:
Oleh MC Kabupaten Sumenep, Selasa, 14 Juni 2016 | 17:36 WIB - Redaktur: Tobari - 181
Sumenep, InfoPublik - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa disamping La Nina, secara bersamaan juga aktif Moda Dipole Negatif. Hal ini yang menyebabkan curah hujan kembali meningkat di beberapa titik di Indonesia.
"Moda Dipole ialah fenomena terjadinya penambahan pasokan uap air," kata Kepala BMKG Kalianget, Amatsubekti melalui Endriyono, pada Media Center, Selasa (14/6).
Meski begitu, beruntung wilayah Madura dan sekitarnya tidak termasuk daerah yang berpeluang terjadinya curah hujan tinggi. Berdasar rilis dari BMKG pusat beberapa waktu lalu, daerah yang berpeluang terjadi curah hujan tinggi meliputi Sumatera dan Jawa bagian barat.
"Jawa bagian Timur, Bali hingga Nusa Tenggara berpeluang hujan rendah,"kata Endri.
Meski begitu, sebagai dampak dari aktifnya La Nina dan Moda Dipole secara bersamaan, BMKG meminta agar warga tetap waspada. Karena kemarau tahun ini tidak seperti kemarau seperti biasanya.
"Istilahnya kemarau 2016 ini lebih 'basah'. Karena berpotensi hujan terus turun,"tutup Endri. ( Farhan/Esha/Fer/toeb )