:
Oleh MC Prov Gorontalo, Senin, 13 Juni 2016 | 15:49 WIB - Redaktur: Tobari - 376
Gorontalo, InfoPublik - Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Gorontalo memprioritaskan pencegahan, pengendalian dan penanggulangan brucellosis, atau penyakit infeksi, yang menyerang ternak terutama sapi dan kerbau.
Agustina L Kilapong dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) di Gorontalo, Minggu (12/6), menjelaskan, infeksi tersebut disebabkan bakteri brucella serta dapat menular dari hewan yang terinfeksi ke manusia.
"Kasus brucellosis di Gorontalo terjadi tahun 2015. Awalnya kami melakukan survei rutin dan mengambil sampel dari ternak dan dikirim ke Balai Besar Veteriner Maros," katanya.
Hasil dari uji tersebut, ada tiga ternak yang positif terinfeksi bakteri yang dapat menyerang organ hewan itu. Untuk mencegah penularan lebih lanjut, hewan yang terinfeksi dipotong bersyarat (slaughter).
Ia menambahkan, Balai Besar Veteriner pernah turun untuk melakukan investigasi lebih lanjut dan mengambil sampel lebih banyak. Total hewan yang terinfeksi pada tahun lalu sebanyak 27 ekor dan telah dilakukan pemotongan.
Selain brucellosis, Disbunak juga memberi perhatian pada pengendalian penyakit zoonosis lainnya, yakni avian influenza atau flu burung. Pada tahun 2015, ada tiga kasus flu burung di Gorontalo yakni Kecamatan Telaga Biru, Limboto dan Telaga Jaya di Kabupaten Gorontalo," kata Agustina.
Menurut dia, beberapa kendala dalam penanggulangan flu burung di Gorontalo, yakni informasi mengenai kematian ayam yang sering terlambat serta pemeliharaan ayam kampung yang masih tradisional.
Selain itu, masih banyak pedagang dan peternak yang memasukan unggas tanpa surat izin rekomendasi ternak antardaerah. Sementara pada 2016, kasus zoonosis yang menonjol adalah anthrax yang menular hingga ke manusia.(mcprovgorontalo/toeb)